Riau Deflasi 0,32 Persen pada September, Lebih Tinggi dari Nasional

Bisnis.com,01 Okt 2019, 17:15 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Ilustrasi bahan makanan./Antara-Adwit B Pramono
Bisnis.com, PEKANBARU — Sepanjang September 2019 lalu, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,32 persen, atau lebih tinggi dari nasional yang hanya sebesar 0,27 persen. Penyumbang utama deflasi daerah itu berasal dari pengeluaran kelompok bahan makanan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misparuddin mengatakan dengan kondisi tersebut, angka inflasi tahun berjalan sebesar 2,84 persen, dan year on year 4,02 persen.

"Dari tiga kota yang masuk dalam perhitungan inflasi di Riau, semuanya mengalami deflasi. Pekanbaru deflasi 0,23 persen, Dumai deflasi 0,79 persen, dan Tembilahan deflasi 0,28 persen," ujarnya Selasa (1/10/2019).

Dia menjelaskan penurunan indeks harga konsumen memang terlihat cukup besar, terutama pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi yaitu sebesar 1,42 persen.

Deflasi kemudian juga terjadi pada pengeluaran dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yakni deflasi sebesar 0,04 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar deflasi 0,01 persen.

Sementara itu, empat kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen.

Adapun komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain: cabai merah, bawang merah, tomat sayur, telur ayam ras, cabai rawit, buncis, ayam hidup, jeruk, cabe hijau, tomat buah dan lain-lain.

Sementara itu komoditas yang memberi andil inflasi antara lain: pemeliharaan atau service, daging ayam ras, emas perhiasan, kentang, daging sapi, tarif gunting rambut pria, daun bawang, hati ayam dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini