Amartha Kian Ekspansif ke Indonesia Timur

Bisnis.com,01 Okt 2019, 21:05 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Amartha finance/

Bisnis.com, JAKARTA - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) semakin ekspansif ke wilayah Indonesia timur, seperti Sulawesi untuk meningkatkan penetrasi pembiayaan. 

 CEO Amartha Andi Taufan mengatakan Amartha telah membangun 34 cabang yang telah dibuka di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Beberapa kota yang di sasar seperti Makassar, Pangkajene, Barru, Pare Pare, Pinrang, Gowa, Takalar, Palopo, Bone, Sopeng, Wajo, Sinjai, Jeneponto, Bulukumba dan Bantaeng.  

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan pendanaan Rp1,38 triliun, meningkat 98,57% ketimbang capai tahun lalu sekitar Rp700 miliar. Pembiayaan tersebut telah disalurkan kepada lebih dari 291.000 perempuan pengusaha mikro di desa.

 “Kami berperan aktif dalam mendorong inklusi keuangan dengan memberikan akses keuangan dan edukasi kepada mitra, yang merupakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (1/10/2019). 

Guna mendukung pembiayaan, Amartha juga terus meningkatkan promosi untuk menarik minat pendana terutama dari kalangan millenial, yang saat ini mencapai 68%.

 Selain memberikan pendanaan untuk usaha produktif, Amartha juga memberikan pendampingan mengenai pengelolaan keuangan dan tata cara pengelolaan usaha kepada mitra Amartha.

 Amartha merupakan peer-to-peer (P2P) lending yang fokus untuk membiayai pengusaha kelas mikro dengan sistem tanggung renteng. 

"Pendana Amartha pun mendapatkan keamanan dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, meraih keuntungan hingga 15% per tahun, dan menciptakan dampak sosial yang nyata di masyarakat," jelas Andi.

 Salah satu strategi untuk menggaet minat millenial di antaranya adalah dengan menggelar acara talkshow edukatif di berbagai universitas, misalnya Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar pada Selasa (1/10). 

Acara ini digelar dalam rangka memperingati bulan inklusi keuangan yang jatuh pada Oktober serta memberikan edukasi mengenai perkembangan industri keuangan khususnya fintech (financial technology) kepada lebih dari 250 mahasiswa.  

Acara ini menampilkan para pembicara seperti Andi Taufan Garuda Putra selaku Pendiri dan CEO Amartha, Dani Surya Sinaga selaku Direktur Pengawasan LJK OJK Regional 6 Sulampua, Aulia Akbar selaku Financial Advisor MoneySmart dan dimoderatori oleh Veronica Moniaga.  

Saat ini tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah. Hasil riset OJK pada tahun 2016 hanya 29,7% masyarakat yang paham inklusi keuangan. Berdasarkan riset tersebut, 1% kenaikan inklusi keuangan akan mendorong kenaikan pertumbuhan PDB per kapita sebesar 0,03%. Tahun 2019, OJK menargetkan untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga 35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini