Atasi Kredit Bermasalah, OCBC NISP Masih Pilih Opsi Restrukturisasi

Bisnis.com,01 Okt 2019, 19:27 WIB
Penulis: Lalu Rahadian
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank OCBC NISP, di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. masih menjadikan opsi restrukturisasi sebagai cara dalam menangani kredit bermasalah hingga akhir tahun.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pelaksanaan restrukturisasi masih akan berlanjut melihat kondisi perekonomian yang belum kondusif hingga kuartal III/2019.

Apalagi, lanjutnya, saat ini tengah banyak kasus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang mendera perusahaan nasional umumnya yang bergerak di bidang pertambangan.

“Risiko kredit masih menjadi fokus perbankan saat ini, dimana restructuring menjadi salah satu opsi. Kedepan kelihatannya hal ini masih akan berlanjut karena kondisi makro yang belum kondusif,” ujar Parwati kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019).

Berdasarkan laporan keuangan OCBC NISP, hingga akhir semester I/2019 pembiayaan yang telah direstrukturisasi mencapai Rp2,28 triliun. Nilai ini menurun 31,73 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding restrukturisasi semester I/2018 senilai Rp3,34 triliun.

Sementara itu, penyaluran pembiayaan OCBC NISP pada periode yang sama tumbuh 2 persen yoy menjadi Rp119 triliun. Pertumbuhan kredit yang terjadi diikuti dengan naiknya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 5 basis poin (bps) menjadi 1,82 persen.

OCBC NISP sebelumnya telah menyatakan pesimistis dapat mencapai target penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun. Ketidakyakinan ini muncul akibat berlarutnya perang dagang antarnegara yang berimbas pada melambatnya pertumbuhan kredit yang disalurkan bank ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini