Polisi Hong Kong Gunakan Peluru Tajam, Seorang Demonstran Tertembak

Bisnis.com,02 Okt 2019, 06:56 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Polisi anti huru-hara berjaga-jaga saat demonstrasi pada Hari Nasional China, di Mong Kok, Hong Kong, Cina 1 Oktober 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Hong Kong menembak seorang demonstran remaja dengan peluru tajam untuk pertama kalinya dalam hampir empat bulan aksi kerusuhan di kota yang dikuasai China itu.

Insiden itu terjadi di tengah bentrokan kekerasan pada peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China kemarin.

Bentrokan menyebar dari distrik perbelanjaan Causeway Bay ke area Admiralty dari kantor-kantor pemerintah di pulau Hong Kong hingga ke Wilayah Baru yang berbatasan dengan daratan China.

Polisi juga menembakkan gas air mata dan meriam air ke para aktivis yang melempar bom bensin .

Seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah melepaskan kembang api selama demonstrasi di Hari Nasional China, di luar kantor polisi MongKok, Hong Kong, Cina 1 Oktober 2019/Reuters

Polisi mengatakan seorang perwira menembak seorang pria berusia 18 tahun di bagian bahu di daerah Tsuen Wan di Wilayah Baru dengan peluru tajam. Para pengunjuk rasa sebelumnya dipukul dengan peluru karet atau hanya ancaman tembakan dengan menembakkan peluru tajam ke udara.

Kepala polisi Stephen Lo mengatakan penembakan peluru tajam yang dilakukan di tiga tempat adalah sah dan adil.

"Polisi berada di bawah ancaman serius, itu sebabnya mereka menembakkan peluru tajam," katanya kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Rabu (2/10/2019).

Dia menambahkan bahwa korban yang terluka itu masih sadar ketika dibawa ke rumah sakit.

Rekaman video dramatis dari penembakan di Tsuen Wan menunjukkan polisi antihuru-hara melawan pengunjuk rasa menggunakan batang logam, sebelum seorang petugas menembakkan tembakan dari jarak dekat.

Ketika lelaki yang terluka itu mundur dan jatuh, seseorang mencoba membantu, tetapi seorang polisi lain mengganggunya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini