Sektor Komoditas Loyo, Ini Strategi Bank Mitigasi Risiko

Bisnis.com,02 Okt 2019, 14:27 WIB
Penulis: M. Richard
Ekskavator mengangkut tanah ke truk di tambang terbuka di Pemali, Bangka, Indonesia, Kamis (25/7/2019)./Reuters-Fransiska Nangoy

Bisnis.com, JAKARTA - Meski kondisi ekonomi sektor pertambangan didera isu negatif, MUFG Bank Ltd. cabang Jakarta memperkirakan penyaluran kredit tetap aman, sehingga tidak banyak melakukan restrukturisasi.

Managing Director, Head of Global Corporate & Institutional Banking MUFG for Indonesia Pancaran Affendi menuturkan perseroan telah menerapkan strategi selektif dalam menyalurkan kredit kepada debitur baru maupun debitur exisiting.

Perseroan juga mendapat anjuran langsung untuk menjaga kualitas kredit khususnya ke sektor pertambangan. "Kredit kami akan tetap baik. Restrukturisasi kami masih akan tetap rendah dan stabil, seperti tahun lalu," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019.

Berdasarkan laporan tahunan, total kredit yang telah restrukturisasi pada tahun lalu hanya Rp 5,18 miliar. Nilai ini bahkan turun dari tahun lalu Rp5,62 miliar. Padahal, penyaluran kredit pada 2018 tumbuh 10,9%.

Adapun pada tahun ini, total kredit yang disalurkan pada paruh pertama tercatat Rp118,27 triliun, naik 9,75% (year-on-year/yoy).

Anjloknya harga batu bara sejak September 2018 hingga Juli lalu membuat sejumlah perusahaan tambang berurusan dengan pengadilan, karena tersangkut masalah utang piutang.

Dari penelusuran Bisnis, pada tahun ini hingga September terdapat sembilan perusahaan tambang batu bara yang harus keluar masuk Pengadilan Niaga untuk merestrukturisasi utang-utangnya di bawah pengawasan hakim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini