Bisnis.com, DENPASAR—PT Bank Mandiri Taspen akan menerbitkan obligasi sekitar Rp1 triliun guna memperkuat pendanaan dan menunjang ekspansi khususnya bagi segmen pensiunan.
Dirut Bank Mandiri Taspen (Mantap) Josephus K.Triprakoso menuturkan segmen pensiunan masih memiliki peluang sangat besar untuk digarap sehingga dibutuhkan dana jangka panjang. Rencananya, obligasi tersebut akan diluncurkan pada triwulan terakhir 2019.
“Pasar pensiunan masih sangat besar di Indonesia karena jumlah ASN [aparatur sipil negara] yang pensiun cukup banyak setiap tahun,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (2/10/2019).
Menurutnya, dana obligasi tersebut diyakini akan semakin memperkuat kemampuan pendanaan Bank Mantap menghadapi persaingan di segmen pensiunan. Bank Mantap merupakan salah satu bank yang kini fokus menyasar segmen pensiunan khususnya aparatur sipil negara.
Josephus menuturkan saat ini, hampir semua bank mulai menyasar segmen pensiunan karena sangat menjanjikan. Karena itu, untuk menghindari persaingan perebutan likuiditas dibutuhkan alternatif pendanaan selain DPK.
Dia menegaskan meskipun Bank Mantap merupakan anak usaha Taspen, tidak berarti hal tersebut memudahkan menjadi mitra bayar bagi pensiunan. Dipastikan olehnya bahwa keputusan bank mitra bayar tetap ditentukan oleh pensiunan dan tidak dapat dipaksakan.
Sampai dengan akhir bulan Agustus 2019 total aset yang dimiliki Bank Mantap di posisi Rp24,55 triliun atau tumbuh sekitar 41,7 persen, sedangkan posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp18,37 triliun atau tumbuh sampai dengan 40,5%. Adapun penyaluran kredit berkisar Rp18,69 triliun atau meningkat sampai 34,6%, khusus kredit pensiunan sudah mencapai Rp17,32 triliun dengan persentase tumbuh 41,3%.
Laba bersih yang dihasilkan Rp270,7 miliar atau naik sampai dengan 19,6% dari periode tahun sebelumnya. Saat ini Bank Mantap mempunyai jaringan kantor sebanyak 318 jaringan yang tersebar di 34 provinsi. Josephus menuturkan jumlah pensiunan yang sudah dilayani sebanyak 90.000 orang dan diperkirakan sampai akhir 2019 mencapai 100.000 orang.
“Jumlah pensiunan yang harus dilayani terus meningkat, karena itu kami pun wajib memperkuat permodalan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel