The Fed Hadapi Tekanan Untuk Melanjutkan Pelonggaran Suku Bunga

Bisnis.com,03 Okt 2019, 17:29 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Presiden AS Donald Trump berdiri di belakang Jerome Powell, yang dinominasikannya sebagai Gubernur The Fed, di Gedung Putih, Washington, AS, Kamis (2/11/2017)./Reuters-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur The Fed Jerome Powell yang tidak menjanjikan pelonggaran lebih lanjut saat ini dihadapkan pada tekanan baru untuk memangkas kembali suku bunga acuan menyusul data ekonomi yang lebih lemah, pasar yang bergejolak, serta kritik pedas yang terus disampaikan Presiden AS Donald Trump.

Pasar bertaruh peluang sebesar 75% The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin dalam pertemuan FOMC berikutnya pada 29-30 Oktober.

Peluang tersebut naik 40% dari pada Senin (30/9/2019), setelah angka manufaktur dan lapangan kerja merosot pekan ini. Sementara itu, saham AS jatuh ke level terendah sejak Agustus karena kekhawatiran resesi meningkat.

"Aliran data yang menunjukkan pelemahan telah meningkatkan desakan penurunan suku bunga pada Oktober dan pasar telah memproyeksikan hal yang sama," ujar Joseph Song, ekonom senior di Bank of America Corp seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (3/10/2019).

Kepala Fed Chicago Charles Evans menyampaikan bahwa data terbaru belum cukup untuk meyakinkannya terhadap urgensi pemangkasan suku bunga lanjutan. Pembuat kebijakan yang sering kali menunjukkan sikap dovish ini juga mengatakan bahwa dia terbuka dengan opsi apapun.

Dalam pertemuan bank sentral bulan lalu, Powell mengatakan bahwa FOMC akan memutuskan kebijakan terkait suku bunga pada setiap pertemuan. Keputusan mengenai pemangkasan suku bunga acuan bergantung pada laporan yang mereka terima.

Pada saat itu, hanya 7 dari 17 pembuat kebijakan yang memproyeksikan pelonggaran lanjutan tahun ini.

Powell menggambarkan penurunan itu sebagai jaminan terhadap rekor ekspansi 10 tahun agar tidak jatuh ke dalam resesi. Namun prospek kali ini terlihat lebih muram.

"Pengetatan dalam kondisi keuangan beberapa hari terakhir menempatkan lebih banyak tekanan pada The Fed untuk melakukan pelonggaran lagi," kata Sarah House, ekonom senior Wells Fargo & Co.

Pada Selasa (1/10/2019), indeks pabrik utama turun ke level terendah dalam 10 tahun karena pelaku bisnis menahan investasi di tengah perang tarif antara AS-China.

Pasar tenaga kerja AS juga dilaporkan lesu. Sebuah laporan yang dirilis lembaga penelitian ADP menunjukkan perekrutan di perusahaan AS menurun.

Pada saat yang sama, imbal hasil tresuri AS tenor 2 tahun turun menjadi 1,48% pada Rabu (2/10/2019), dari 1,55%, mencerminkan ekspektasi suku bunga The Fed yang lebih rendah.

Sementara itu, untuk imbal hasil tresuri tenor 10 tahun turun untuk hari kelima berturut-turut di bawah 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini