DIREKTUR UTAMA TIKI TITI OKTARINA : "Jabodetabek Itu Rajanya"

Bisnis.com,03 Okt 2019, 16:11 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno & Sri Mas Sari
Ilustrasi/pengirimanbrg.wordpress.com

Bagaimana perbandingan Anda dengan kompetitor?

Kami bisa dibilang yang perdana menggunakan sign connote di ponsel pintar, untuk perusahaan lokal. Secara resi kami sekarang juga sudah model e-connote, dan kompetitor masih manual. Tetap, kembali lagi kepada kecepatan. Jadi, kualitas itu yang tetap harus dijaga.

Kalau secara umur, kami memang cukup lama, tentu pengalaman juga kuat. Namun, kembali lagi balapan di kecepatan. Kalau secara sistem kami masih lebih baik, karena kami sudah pakai e-connote sejak awal dan kompetitor juga sudah mulai menjalankan juga, karena perkembangannya cepat.

Berapa persen porsi ritel dan korporat?

Dari data kami, sekitar 40% masih korporasi, 60% ritel, mengingat untuk yang ritel di dalamnya ada individu yang datang ke konter kami, ada yang e-commerce, ada yang barang kiriman toko-toko di sekitar konter kami. Untuk yang dari marketplace, sekitar 20% dari ritel.

Bagaimana pertumbuhan industri jasa kurir setelah e-commerce marak?

Ritel terbagi dua. Ada yang kami tahu sebagai e-commerce, yakni seller di marketplace. Itu kategori yang bisa kami lihat secara angka. Ada lagi kategori yang tidak bisa kami lihat karena mereka hanya mencantumkan nama.

Kalau kami detect sekarang, sekitar 20% itu masuk kategori pertama, dari yang mewakili e-commerce, karena mereka tercatat di database kami. Namun, yang dikirim secara pribadi, kami tidak bisa catat secara detail.

Saya expect itu nilainya bisa 30%—40% karena memang yang tercatat biasanya lebih sedikit dari yang tercatat. Selain itu, ada orang yang jualan di Instagram, Facebook. Itu mereka biasanya menggunakan nama pribadi. Pertumbuhannya e-commerce sekitar 40%—50% secara umum. Itu bergantung versinya. Saya rasa pertumbuhan industrinya 20%—50%. Pertumbuhan TIKI 25%.

Pengiriman via kargo udara, darat, laut sejauh mana?

Di Jawa, kami bisa dibilang lebih dari 50% menggunakan darat karena secara infrastruktur itu sudah layak. Armada juga kami tambah. Namun, Indonesia ini kan negara kepulauan. Airline pun kami butuh untuk wilayah yang memang tidak bisa diakses lewat darat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini