Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melakukan soft launching untuk fitur pembukaan rekening secara daring atau online.
SEVP Consumer and Transaction Banking Bank Mandiri Jasmin mengatakan fitur pembukaan rekening tersebut dilakukan tanpa perlu mengunduh aplikasi, melainkan melalui situs web atau scan QR code.
“Selama ini pembukaan rekening di cabang perlu ngantri lama, kini dapat menggunakan situs web atau scan QR code, tidak pakai mengunduh aplikasi,” katanya, Sabtu (5/10/2019).
Lebih lanjut, Jasmin menyampaikan, proses peluncuran akan dilakukan secara bertahap, saat ini bank masih melakukan piloting di beberapa kota besar di Indonesia.
Bank pun telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tinggal menunggu izin dari Bank Indonesia. Grand launching fitur ini ditarketkan akan dilakukan pada November 2019.
Senior Vice President Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang menambahkan, dalam pembukaan rekening online ini, bank menggunakan sistem electronic know your face (e-KYC), di mana nasabah dan agen call center Bank Mandiri akan bertatap muka menggunakan video call.
Selanjutnya, kartu debit Bank Mandiri akan dikirimkan ke alamat nasabah yang tertera. Namun, begitu akun rekening terdaftar, nasabah akan mendapatkan nomor virtual kartu sehingga dapat langsung mengakses Mandiri Online (Mandol).
“Walapun kartu masih dikirim, nasabah sudah bisa dapat nomor virtual, jadi kalau mau pakai Mandol sudah lansung bisa,” jelasnya.
Perseroan menyatakan belum memasang target untuk penambahan nasabah melalui fitur pembukaan rekening online. Namun secara umum, Bank Mandiri menargetkan penambahan sekitar 4 juta nasabah setiap tahunnya. Per September 2019, perseroan mencatat rekening ritel berjumlah sekitar 18 juta rekening.
Adapun, hingga akhir kuartal II/2019 perseroan berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp843,2 atau tumbuh 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada periode yang sama, kredit yang disalurkan Bank Mandiri juga tumbuh 9,52% secara tahunan dari Rp762,5 triliun menjadi Rp835,1 triliun per Juni 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel