Menhub: Investor Asing Minati Bandara Singkawang

Bisnis.com,07 Okt 2019, 14:36 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) menjawab pertanyaan wartawan usai acara market sounding KPBU pembangunan Bandara Singkawang Kalimantan Barat di Ruang Nusantara Gedung BKPM, Senin (7/10/2019)./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan mengaku sudah mengantongi nama 20 calon investor yang berminat ikut bersaing dalam proyek pembangunan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan bandara tersebut akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Masa konsesi yang ditawarkan mencapai 32 tahun.

“Ada 20 investor [yang berminat], sudah ada dari Prancis, Kanada, Korea, Jepang, dan China,” kata Budi, Senin (7/10/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie menilai pembangunan Bandara Singkawang bisa menjawab impian masyarakat yang menginginkan efisiensi dan efektivitas waktu untuk menunjang kegiatan perekonomian. Adapun, Kota Seribu Klenteng ini juga memiliki potensi pariwisata serta perdagangan dan jasa.

“Investor akan mendapatkan jaminan keamanan, karena sejak 2015-2018 mendapatkan penghargaan kota toleran. Jangan ragu ambil kesempatan ini untuk menanamkan modal,” kata Chui Mie.

Dia menambahkan jumlah kunjungan wisatawan juga terus bertumbuh dari 514.000 orang pada 2016 menjadi 721.000 orang pada 2018. Hingga saat ini sudah ada 20 objek wisata dan berdiri beberapa hotel jaringan internasional.

Bandara Singkawang rencananya memiliki landas pacu (runway) dengan dimensi 2.250 x 45 meter yang mampu melayani penerbangan untuk jenis pesawat ATR 72-600, Bombardier CRJ1000, hingga Airbus 320-200.

Luas apron mencapai 18.700 m² dan lahan luas parking stand 7.700 m² yang mampu menampung lima unit pesawat.

Sisi darat bandara ini atau gedung terminal memiliki luas 12.500 m². Adapun, target jumlah pergerakan penumpang sebanyak 3,1 juta orang per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini