Rumah Seken Topang Pertumbuhan KPR BCA

Bisnis.com,08 Okt 2019, 15:35 WIB
Penulis: Maria Elena
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan kredit pemilikan rumah (KPR) seken masih mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik jika dibandingkan dengan rumah premier pada segmen konsumer.
Executive Vice President of Consumer Loan Division BCA Felicia M. Simon mengatakan porsi KPR seken atau rumah sekunder terhadap total portofolio KPR BCA hingga saat ini tercatat sekitar 80%.
 
"Hingga saat ini portofolio kredit rumah seken di BCA masih besar. Kami lihat pasar sekunder lebih jalan, dalam arti pertumbuhannya lebih baik jika dibandingkan dengan rumah primer," katanya, Senin (7/10/2019).
 
Felicia menjelaskan, permintaan kredit untuk rumah sekunder lebih diminati dikarenakan transaksi dapat langsung dilakukan oleh debitur dan penjual rumah, tidak perlu menunggu waktu yang lama jika dibandingkan dengan membeli rumah dari developer.
 
Sementara, untuk profil pembeli, debitur di BCA didominasi oleh pembeli end user dengan porsi sekitar 80%, sementara kredit yang diperuntukkan rumah kedua masih berjumlah kecil, dengan porsi sekitar 10% - 20%.
 
"Kami melihat dari debiturnya memiliki beberapa fasilitas KPR, kalau hanya satu, ada sekitar 80-90% debitur, tapi jika debitur memiliki lebih dari satu fasilitas KPR porsinya sekitar 10% - 20%," jelasnya.
 
Lebih lanjut, Felicia menyampaikan, pertumbuhan KPR perseroan pada tahun ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 
 
Namun, perseroan terus berupaya mendorong KPR tumbuh di atas industri. Felicia pun memproyeksikan pertumbuhan KPR BCA di kuartal III/2019 masih tumbuh single digit.
 
Seperti diketahui, berdasarkan paparan analyst meeting BCA pada semester I/2019, perseroan termasuk salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan KPR tak jauh berbeda dengan industri. KPR pada paruh pertama tahun ini tercatat Rp90,7 triliun, tumbuh 11,2% (year-on-year/yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini