Bisnis Remitansi BNI Tumbuh 15,4 Persen Selama September 2019

Bisnis.com,09 Okt 2019, 00:26 WIB
Penulis: Maria Elena
Nasabah beraktivitas di mesin ATM Bank BNI Syariah (BNIS) di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnsis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat pertumbuhan yang positif pada segmen bisnis pengiriman uang dari luar negeri atau remitansi hingga September 2019.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan tren pertumbuhan bisnis remitansi perseroan hingga saat ini masih bertumbuh cukup baik. Bahkan, perseroan memasang target pertumbuhan dua digit hingga akhir 2019.

“Volume transaksi remitansi BNI hingga September 2019 tumbuh 15,4% secara tahunan atau sekitar us$ 71 miliar pada september 2019,” katanya kepada Bisnis, Selasa (8/10/2019).

Bob mengutarakan, pendapatan komisi (fee based income/FBI) yang didapat dari transaksi dari remitansi mencapai sekitar Rp150 miliar hingga September 2019. Nilai tersebut memberi kontribusi sekitar 3% dari total fee based BNI

Sementara, papar Bob, penyumbang transaksi remitansi terbesar adalah dari Malaysia untuk transaksi pekerja migran Indonesia (PMI) dan Amerika Serikat atau AS untuk transaski segmen korporasi.

Adapun, hingga September 2019, BNI melayani transaksi remitansi secara global dari seluruh dunia melalui 6 kantor cabang luar negeri, di antaranya Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, dan New York.

Di samping itu, BNI melayani lebih dari 1.500 koresponden, termasuk bank dan perusahaan remitansi, serta penempatan 13 Remittance Representative di negara-negara yang menjadi  tujuan penempatan PMI.

Bob menambahkan, perseroan akan tetap menjaga pertumbuhan bisnis remitansi dengan strategi menjaga hubungan yang baik dan berkolaborasi dengan bank koresponden, perusahaan remitansi, dan perusahaan teknologi finansial (tekfin) di seluruh dunia

Selain itu, perseroan akan mengoptimalisasi bisnis dengan kantor cabang luar negeri dan menempatkan pegawai di negara-negara yang memiliki potensi bisnis internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini