SKDU Kuartal III/2019 Tumbuh Melambat, Agribisnis Paling Tertekan

Bisnis.com,10 Okt 2019, 17:12 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia mengindikasikan kegiatan usaha pada kuartal III/2019 masih tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan dengan kegiatan usaha pada kuartal II/2019.

Bank Indonesia memerinci, hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,39%, lebih rendah dari 19,17% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan kegiatan usaha tetap positif, utamanya ditopang sektor konstruksi yang tumbuh meningkat.

Sementara itu, perlambatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, khususnya pada subsektor pertanian tanaman bahan makanan yang dipengaruhi oleh faktor musim kemarau yang berkepanjangan.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut, rata-rata kapasitas produksi pada kuartal III/2019 yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pada kuartal sebelumnya. Tingkat penggunaan kapasitas produksi dari rata-rata 77,18% pada kuartal sebelumnya menjadi sebesar 75,42%.

Sementara itu, tingkat penggunaan tenaga kerja juga lebih rendah, tercermin dari nilai SBT tenaga kerja sebesar 2,47% pada kuartal sebelumnya menjadi sebesar 1,40%.

Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha serta akses kredit masih cukup baik meskipun relatif menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Responden memprakirakan kegiatan usaha tetap tumbuh positif, meskipun tidak setinggi periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha pada kuartal IV/2019 sebesar 9,13%.

Pertumbuhan kegiatan usaha yang tetap positif diprakirakan ditopang terutama oleh sektor konstruksi dan sebagian besar sektor tersier. Optimisme terhadap kegiatan usaha ke depan juga tercermin dari prakiraan investasi dan penggunaan tenaga kerja yang meningkat pada kuartal IV/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini