Giliran Visa dan Mastercard Tinggal Libra Milik Facebook

Bisnis.com,12 Okt 2019, 21:12 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019)./Reuters-Stephen Lam

Bisnis.com, JAKARTA -- Upaya ambisius Facebook Inc membangun mata uang digital global melalui Libra terganjal. Sejumlah perusahaan pembayaran mundur dari proyek tersebut. 

Mengutip Reuters, Sabtu (12/10/2019), Visa dan Mastercard telah menarik diri dari proyek cryptocurrency tersebut. Keduanya menyusul Ebay Inc, Stripe Inc, dan Mercado Pago. 

Anggota asosiasi yang tersisa, termasuk Lyft dan Vodafone, sebagian besar terdiri dari perusahaan modal ventura, telekomunikasi, blockchain dan perusahaan teknologi, serta kelompok nirlaba.

Kepala Proyek Facebook, mantan eksekutif PayPal, David Marcus mengatakan hal tersebut bukan nasib akhir Libra. Meskipun dia mengakui kepergian perusahaan pembayaran besar menjadi sentimen buruk dalam jangka pendek. 

Kepala Kebijakan dan Komunikasi Facebook Dante Disparte juga menegaskan Libra akan terus bergerak maju.

“Kami fokus untuk bergerak maju dan terus membangun asosiasi yang kuat dari beberapa perusahaan terkemuka dunia dan pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.

Facebook berencana meluncurkan mata uang digital Libra pada Juni 2020. Namun, dalam prosesnya, banyak pihak mempertanyakan dan mengkritisi rencana perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut, termasuk regulator. 

Pada bulan lalu, Prancis dan Jerman hendak memblokir Libra. Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyarankan proyek itu tidak maju sebelum membahas hal-hal terkait privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen, dan masalah stabilitas keuangan yang harus ditangani.

Adapun Zuckerberg dijadwalkan membahas proyek ini pada Rabu (23/10), saat dia memberikan kesaksian di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini