Pelni Angkut 2.790 Orang Pengungsi Wamena

Bisnis.com,14 Okt 2019, 20:18 WIB
Penulis: Newswire
Sejumlah warga antre mengambil makanan di posko pengungsian Tongkonan Toraja, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (12/10/2019). Sebanyak 154 orang yang masih berada di posko pengungsian tersebut dikarenakan rumahnya yang habis terbakar pascaaksi unjuk rasa yang berujung anarkis pada 23 September 2019./Antara-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAYAPURA — Kapal milik PT Pelni saat ini sudah memulangkan sebanyak 2.790 orang yang mengungsi dari Wamena ke berbagai kota yang disinggahi kapal tersebut.

Kepala PT Pelni Jayapura Harianto kepada Antara, Senin (14/10/2019) mengatakan ribuan pengungsi itu diangkut dengan menggunakan empat kapal milik PT Pelni .

Para pengungsi dibebaskan dari tiket namun diwajibkan membayar asuransi sebesar Rp6.000/penumpang. Empat kapal milik PT Pelni yang mengangkut pengungsi yaitu KM Cirimai (1/10) mengangkut 369 penumpang tujuan Makassar, KM Sinabung (9/10) mengangkut 861 orang tujuan Bau-bau, Makassar dan Bitung.

Kemudian KM Dobonsolo (11/10) mengangkut 1.106 pengungsi tujuan Sorong,Ambon, Bau-bau, Makassar, Surabaya dan Jakarta, serta KM Gunung Dempo mengangkut pengungsi tujuan Makassar.

Menjawab pertanyaan masih ada pengangkutan untuk pengungsi, Kepala PT Pelni Jayapura mengatakan belum dapat memastikan karena belum ada surat pemberitahuan dari paguyuban atau tempat pengungsi ditampung.

“Belum ada pemberitahuan lagi terkait pengungsi yang akan pulang ke kampung halamannya,” kata Harianto.

Sementara itu data dari Lanud Silas Papare menyebutkan sebanyak 11.429 orang yang diungsikan dari Wamena menggunakan pesawat hercules TNI-AU.

Ribuan warga mengungsi akibat kerusuhan yang melanda Wamena pada 23 September lalu yang menyebabkan 33 orang meninggal 76 luka-luka dan ribuan rumah serta kendaraan milik warga dan pemda yang dibakar serta dirusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini