Industri Otomotif Indonesia Sanggup Bersaing di Pasar Global

Bisnis.com,17 Okt 2019, 18:45 WIB
Penulis: Thomas Mola
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Gaikindo menilai industri otomotif nasional masih sangat potensial untuk dikembangkan baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Dengan pertumbuhan ekonomi rerata 5%, Indonesia masih mampu menjadi pemimpin penjualan di Asean dengan pasar sekitar 1 juta unit per tahun.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia( Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan Gaikindo melihat industri otomotif Indonesia masih positif dibandingkan negara lain. Selain penjualan domestik yang berada pada 1 juta unit per tahun, kinerja ekspor otomotif terus meningkat.

“Saya melihat masih positif dalam kondisi ekonomi yang melambat, perang dagang, masih bisa mempertahankan penjualan 1 juta unit. Kemudian ekspor kita meningkat, naik 20%. Ini harus kita tindaklajuti bahwa industri ini potensial untuk terus dikembangkan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/10/2019).

Kementerian Perindustrian telah memasukkan otomotif sebagai salah satu dari lima sektor andalan untuk ekspor. Upaya untuk meningkatkan ekspor mulai dilakukan sejak dua tahun terakhir dan mulai berbuah positif lantaran semakin banyak merek yang melakukan ekspor.

Kukuh menuturkan dalam waktu dekat Gaikindo juga akan berdiskusi dengan perwakilan Indonesia di Australia untuk menindaklajuti AI-CEPA. Indonesia, katanya, mampu mengirimkan kendaraan ke Australia karena memiliki kemampuan memproduksi kendaraan yang sesuai dengan spesifikasi pasar 1,4 juta unit per tahun di Negeri Kangguru.

“Pemerintah juga bisa mendorong prinsipal untuk meningkatkan ekspor untuk tumbuh bersama di Indonesia.”

Dia mengatakan dengan pertumbuhan pada kisaran 5% dan produk domestik bruto pada kisaran US$3.900 potensi pasar domestik masih besar. Jika pemerintah menaikkan PDB di atas US$ 4.000 atau US$4.100 maka ada tambahan penjualan kendaraan di dalam negeri.

“Dari rasio 87 mobil per 1.000 penduduk bisa menjadi 90 mobil per 1.000 penduduk atau ada tambahan sekitar 750.000 unit hingga 1 juta unit kalau PDB dinaikkan,” katanya.

Kukuh berpendapat ke depan pemerintah perlu menjaga kepastian hukum untuk investasi dan mendorong industri otomotif indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global baik untuk kendaraan bermesin konvensional ataupun elektrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Galih Kurniawan
Terkini