Pembebasan Lahan Tol Pematang Siantar-Parapat Lambat, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,17 Okt 2019, 18:11 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Ilustrasi/ANTARA-Aloysius Jarot Nugrohoa

Bisnis.com, MEDAN— Pembebasan lahan yang menghubungkan ruas jalan tol Pematang Siantar-Saribudolok-Parapat diharapkan dapat segera dilakukan. Ruas tersebut merupakan sebagian dari proyek pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan Selamat Rasidi mengatakan sampai dengan Parapat diharapkan dapat rampung pada 2022. Dia mengatakan untuk ruas tersebut masih dalam proses pembebasan lahan.

“Yang sampai Parapat memang lebih lambat, kendalanya memang di pembebasan lahan,” kata Selamat di Universitas Sumatra Utara, Kamis (17/10/2019).

Rasidi menjelaskan pembebasan lahan terkendala arena di wilayah tersebut banyak areal pemukiman dan banyak areal pemakaman leluhur mayarakat Saribudolok-Parapat. Sehingga membutuhkan musyawarah dengan masyarakat sekitar.

Rasidi menjelaskan pembangunan jalan tol Pematang Siantar-Parapat terbagi menjadi dua sesi, yang menjadi porsi pemerintah. Sesi pertama dari Pematang Siantar-Saribudolok sepanjang 22,30 kilometer. Kedua, dari Saribudolok-Parapat sepanjang 16,70 kilometer. Total jalan tol yang menjadi porsi pemerintah sepanjang 39 kilometer.

Dia mengatakan jalan tol tersebut merupakan bagian masterplan untuk mempercepat akses perjalanan dari Medan menuju Parapat. Adapun pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Parapat terbaga atas beberapa seksi, yang terbagi posi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan porsi pemerintah.

Seksi I yakni ruas Tebing Tinggi- Indrapura dengan panjang 20,40 km, Seksi II ruas Kuala Tanjung-Indrapura dengan panjang18,05 km, Seksi III dengan ruas Tebing Tinggi-Serbelawan panjang 30 km, dan Seksi IV dengan ruas Serbelawan-Pematang Siantar panjang 28 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini