Kredivo Sebut Mayoritas Debitur dari Segmen Usia Produktif

Bisnis.com,18 Okt 2019, 06:27 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Ilustrasi./Kredivo

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi finansial dengan fokus penyaluran kredit, Kredivo, menyatakan sebanyak 60 persen dari total nasabahnya merupakan debitur yang pertama kali mengajukan pinjaman kredit.

Umang Rustagi, Co-Founder & COO Kredivo, mengatakan sebanyak 85 persen dari pengguna yang mendapatkan akses kredit pertamanya melalui Kredivo, merupakan pengguna berusia produktif di rentang umur 18-35 tahun.

Selain itu, Umang juga menyebutkan total jumlah pengguna aktif Kredivo mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 126 persen secara year on year (YoY).

“Pergeseran perilaku dan preferensi konsumen keuangan menuju layanan digital dengan memanfaatkan penggunaan teknologi dan internet menjadi peluang bagi para pelaku industri fintech untuk turut mendorong inklusi keuangan di Indonesia,” katanya lewat keterangan tertulis, Kamis (17/10/2019).

Dia mengatakan, sejak didirikan tiga tahun lalu, Kredivo fokus untuk menciptakan produk layanan kredit yang inklusif, efisien, dan aman guna menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini belum terjangkau akses kredit.

Peningkatan jumlah nasabah yang mengakses kredit di Kredivo, lanjutnya, menjadi kontribusi nyata fintech tersebut dalam mendorong inklusi keuangan, khususnya di segmen pasar milenial, dengan membuka akses kredit.

“Kemudahan dan kepraktisan Kredivo yang menawarkan proses aplikasi serba online dan persetujuan yang cepat berdasarkan data alternatif calon debitur menjawab kesenjangan layanan kredit di Indonesia dan menjadi alasan jumlah pengguna terus meningkat dengan pesat. Hal ini juga menjadi indikator bahwa kebutuhan masyarakat terhadap akses kredit secara digital semakin tinggi dari waktu ke waktu.”

Tingkat penetrasi kartu kredit di Indonesia masih menjadi yang terendah di kawasan ASEAN dengan penetrasi diperkirakan berada di kisaran 2 persen, tergolong rendah dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 20 persen dan Singapura 40 persen. 

Kehadiran teknologi finansial dinilai ikut mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia yang diperkirakan mencapai 65 persen pada tahun ini.

Berdasarkan data OJK pada bulan Agustus 2019, jumlah penyaluran pinjaman yang dikucurkan oleh fintech mencapai 49,79 triliun rupiah atau meningkat 119,69 persen dibanding dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Selain itu, fintech lending juga telah memberikan kontribusi sebesar Rp 60 triliun atau setara dengan US$ 4,5 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini