Bisnis.com, JAKARTA - Grup Sinar Mas melalui PT Sinarmas Multiartha Tbk. bakal menjadi pemegang saham di PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk.
Sinarmas Multiartha akan menjadi pembeli siaga Penawaran Umum Terbatas (PUT) V bank hasil penggabungan PT Bank Windu Kentjana International Tbk. dan PT Bank Antardaerah pada 2016 tersebut.
Mengutip keterbukaan informasi, Kamis (17/10/2019), CCB Indonesia hendak menerbitkan 32 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100. Total saham baru tersebut merupakan 65,80% dari jumlah beredar setelah PUT V.
Setiap pemegang saham lama diberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Apabila pemegang saham perseroan tidak melaksanakan hak sesuai dengan porsi sahamnya, kepemilikan akan terdilusi paling banyak 65,80%.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyampaikan bahwa rencana aksi korporasi ini kemungkinan besar akan mendorong anak usaha Sinar Mas Group, PT Bank Sinarmas Tbk., untuk merger dengan CCB Indonesia.
Pasalnya, ketentuan single presence policy (SPP) dari Bank Indonesia (BI) saat ini masih belum memperbolehkan konglomerasi memiliki dua bank. "Kalau memang ada rencana aksi korporasi itu, arahnya pasti akan merger," katanya.
Lagi pula, menurut Piter, penggabungan dua entitas itu justru lebih efektif. Bank yang lahir nantinya akan memiliki produk perbankan yang lebih lengkap, dan memiliki daya saing lebih baik.
Sebaliknya, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee berpendapat potensi merger terlalu tipis. Pasalnya, kedua pemilik bank memiliki rencana bisnis yang sangat bertolak belakang dari masing-masing banknya.
"Memang untuk mengartikan aksi korporasi ini terlalu dini. Namun, saya rasa kemungkinan merger ini terlalu kecil," katanya.
Sebagai informasi, laporan keuangan konsolidasi Juni 2019 PT Bank Sinarmas Tbk. menyebutkan perseroan memiliki total aset Rp36,99 triliun, dengan kredit Rp21,93 triliun.
Adapun, emiten berkode BSIM ini memiliki kredit modal kerja dan konsumer dengan porsi 75,5%, sedangkan sisanya adalah kredit investasi.
Sementara itu, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. mencatatkan aset Rp16,2 triliun, dengan total kredit Rp12,2 triliun. Adapun, porsi kredit investasi dan modal kerja perseroan mencapai 91,5%, dan sisianya adalah kredit konsumer serta kredit pihak berelasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel