Tiga Pekerjaan Rumah Jokowi-Ma'ruf Lima Tahun ke Depan

Bisnis.com,20 Okt 2019, 15:02 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen (kiri) dalam kunjungan kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah masih memiliki tiga PR untuk kebijakan perekonomian ke depan.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengungkapkan bahwa pemerintah ke depan perlu menjaga pertumbuhan ekonomi tetap di angka 5%.

Mengingat adanya sinyal kuat terjadinya resesi global pada tahun depan, Bhima tidak yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mencapai 5,3% sebagaimana tertuang dalam asumsi makro APBN 2020.

"Usaha yang harus dilakukan adalah menjaga jangan drop di bawah 5%, caranya dengan menjaga daya beli masyarakat dengan memperhitungkan kembali dampak kenaikan tarif seperti iuran BPJS Kesehatan," ujar Bhima, Minggu (20/10/2019).

Kedua, pemerintah juga perlu segera mengentaskan pengangguran dan meningkatkan serapan tenaga kerja untuk tahun-tahun ke depan.

Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran per Februari 2019 berada di angka 5,01%, Bhima mengungkapkan bahwa pengangguran usia muda masih sangat tinggi.

"Janji kartu Prakerja Pak Jokowi harus dilakukan secara serius dan bisa menghasilkan SDM yang siap kerja," ujar Bhima.

Oleh karena itu, jangan sampai ada mismatch antara kebutuhan industri dengan pendidikan vokasi yang disediakan.

Ketiga, program bantuan sosial perlu dioptimalkan dan perlu dibarengi dengan penyaluran dana desa yang tepat sasaran.

"Pengawasan dana bansos dan dana desa harus diperketat. Jangan makin ditambah anggarannya yang kena OTT KPK makin banyak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini