MNC Sekuritas: IHSG Dibayangi Koreksi, BoW TINS, SMBR, SSIA

Bisnis.com,22 Okt 2019, 09:01 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--MNC Sekuritas memperkirakan penguatan IHSG kian terbatas dan rentan terkoreksi menuju 6.100--6.050.

Adapun, IHSG ditutup menguat tipis 0,1% ke level 6.199 pada akhir perdagangan Senin (21/10/2019). 

"Pergerakan IHSG yang semakin terbatas ini, kami perkirakan sebagai akhir dari wave (iv), di mana posisi IHSG saat ini rentan untuk terkoreksi menuju area terdekat pada area 6.100-6.050," tulis Tim Riset MNC Sekuritas lewat riset harian, Selasa (22/10/2019).

Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini:

PT Timah Tbk.
TINS - Buy on Weakness (915)
Posisi TINS saat ini diperkirakan sedang berada pada awal wave [b] dari wave Z, di mana TINS masih berpotensi menguat terlebih dahulu sebelum akhirnya terkoreksi kembali untuk mengakhiri wave Z dari wave [B].
Buy on Weakness: 890-910
Target Price: 1,030, 1,130
Stoploss: below 865

PT Semen Baturaja Tbk.
SMBR - Buy on Weakness (630)
Diperkirakan SMBR sudah berada pada akhir dari wave [b], di mana diperkirakan koreksi SMBR sudah relatif terbatas. Saat ini SMBR berpotensi untuk menguat.
Buy on Weakness: 600-630
Target Price: 750, 850
Stoploss: below 585

PT Surya Semesta Internusa Tbk.
SSIA - Buy on Weakness (790)
SSIA ditutup tipis 0,6% ke level 790, diperkirakan saat ini SSIA sedang membentuk awal dari wave [c] dari wave B, di mana SSIA diperkirakan berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 760-780
Target Price: 820, 860
Stoploss: below 740

PT Bank Permata Tbk. 
BNLI - Sell on Strength (1.195)
Diperkirakan BNLI sudah berada pada akhir dari wave (c) dari wave [iii], dimana penguatan BNLI sudah relatif terbatas dan rentan untuk terkoreksi. Adapun area koreksi BNLI berada pada 1.110 hingga 1.075.
Sell on Strength: 1.195-1.220

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini