Jateng Siapkan BRT Antarkota, Tarif Cuma Rp2.000 sampai Rp4.000

Bisnis.com,23 Okt 2019, 17:37 WIB
Penulis: Hafiyyan
Ilustrasi-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meresmikan Trans Jateng Purwokerto Purbalingga pada Senin (13/8/2018)./Bisnis.com-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memacu pengembangan 3 rute aglomerasi BRT Trans Jateng. Aglomerasi adalah angkutan massal yang menghubungkan antarwilayah kota/kabupaten yang berdekatan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Satriyo Hidayat menuturkan 2 koridor BRT Trans Jateng  aglomerasi yang sudah beroperasi adalah Semarang—Bawen dan Purwokerto—Purbalingga. Pada 28 Oktober 2019 Pemprov Jateng akan meluncurkan 1 koridor baru BRT rute Semarang — Kendal.

Koridor baru tersebut akan melayani rute dari terminal Mangkang, Semarang, ke Terminal Bahurekso, Kendal. Sebagai tahap awal ada 14 unit armada yang beroperasi.

BRT Semarang — Kendal yang beroperasi pukul 05.30 WIB sampai 19.30 WIB nantinya turut mendukung kegiatan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Oleh karena itu, sebagian bus akan dicoba beroperasi sebagai feeder di dalam KEK.

“Ini bisa menjadi layanan transportasi utama bagi para pekerja di Kendal, karena murah. Tarif khusus untuk buruh hanya Rp2.000. Kendal sendiri menjadi salah satu daerah andalan Jateng untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen,” papar Satriyo, Rabu (23/10/2019).

Selain itu, tarif khusus Rp2.000 berlaku bagi pelajar dan veteran. Adapun tarif untuk masyarakat umum dibanderol tetap terjangkau yakni Rp4.000.

Menurut Satriyo tarif BRT yang terjangkau akan menjadi salah satu pemicu peningkatan daya beli masyarakat, karena sudah melakukan penghematan biaya transportasi. Dengan begitu diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.

Pada 2020 ada 2 rute aglomerasi BRT yang akan dibuka, yakni Purwomanggung (Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan Temanggung) atau Stasiun Kutoarjo—Kawasan Borobudur, dan Sobsukawonosreten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) atau Terminal Tirtonadi—Terminal Sumber Lawang.

Pembukaan 2 rute tersebut merupakan komitmen Jateng dalam mendukung pengembangan koneksi KSPN Kawasan Borobudur di Kab. Magelang, dan Situs Arkeologi Sangiran di Kab. Sragen.

Pemprov Jateng juga membuka peluang Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di setiap selter BRT. Potensi kerja sama ialah pembangunan selter dan fasilitas pendukungnya serta penayangan iklan digital.

“KPBU saat ini masih skala kecil. Ke depannya kami akan menyiapkan lahan 240 m2 di beberapa selter utama untuk dikerjasamakan bersama pelaku usaha,” imbuh Satriyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini