Wajah Lama Tim Ekonomi Tak Akan Hambat Inovasi Kebijakan

Bisnis.com,23 Okt 2019, 09:12 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin mengumumkan Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019). JIBI/Bisnis/Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Munculnya wajah-wajah lama dalam Kabinet Kerja Jilid II Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dinilai tak akan hambat munculnya kebijakan ekonomi yang inovatif untuk menghadapi kondisi global. 

Sejumlah wajah lama kembali mengisi pos menteri yang sebelumnya mereka duduki. Menteri Keuangan akan kembali dijabat Sri Mulyani Indrawati, sedangkan Basuki Hadimuljono kemungkinan besar akan kembali mengisi pos Menteri PUPR.

Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Yose Rizal Damuri saat dihubungi pada Selasa (22/10/2019) sore menyambut kembalinya sejumlah nama lama menjadi menteri.

Menurut Yose, sejumlah orang lama yang kembali ditunjuk Presiden Joko Widodo terbilang berprestasi di posnya masing-masing. Mereka cenderung memiliki kinerja di atas rata-rata dibandingkan dengan menteri-menteri atau kepala instansi lainnya. 

Ia mencontohkan Sri Mulyani yang berhasil mengembalikan kredibilitas anggaran. Di bawah eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, pemerintah tidak pernah lagi mengajukan APBN Perubahan (APBN-P) sejak 2018.

Yose meyakini hal ini tidak akan menghambat munculnya inovasi-inovasi kebijakan di bidang ekonomi. Sebaliknya, wajah-wajah lama tersebut dapat langsung menerapkan rencana yang sebelumnya telah ia canangkan.

"Biasanya kalau berganti menteri pasti akan melewati periode transisi dahulu. Hal ini akan menghambat pemberlakuan kebijakan yang dapat berdampak positif bagi Indonesia," jelas Yose.

Ia melanjutkan, menteri lama yang kembali ditunjuk presiden akan melompati periode tersebut. Mereka dapat langsung melakukan evaluasi rencana dan kebijakan yang dinilai kurang berdampak atau tidak sesuai dengan program nasional 5 tahun ke depan.

"Menurut saya justru akan berdampak bagus. Toh, Pak Jokowi hitungannya juga orang lama," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini