Kadin Berharap Ada Digitalisasi Rantai Pasok di Sektor Perikanan

Bisnis.com,23 Okt 2019, 18:47 WIB
Penulis: Desyinta Nuraini
Nelayan beraktivitas di sekitar karamba budi daya ikan air tawar di Danau Rawa Pening, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA — Ditunjuknya Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan disambut baik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan diharapkan ada perbaikan untuk sektor perikanan Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan kunci perbaikan di sektor perikanan, yakni dilakukan pemetaan permasalahan jikalau ada peraturan yang tidak bisa direvisi baik untuk peningkatan ekspor, kepastian pasok, budi daya, garam, transportasi, logistik, dan pembiayaan. 

"Itu diperbaiki. Dicarikan alternatif jalan keluar, termasuk cantrang," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (23/10/2019).

Untuk pemetaan masalah dan mencari solusinya, Yugi berharap Kadin dan asosiasi pada sektor ini dilibatkan. Menurutnya, perlu ada pertemuan rutin setiap bulan untuk memberi masukan di lapangan sesuai target presiden dalam rangka peningkatan produksi, tumbuhnya usaha baru, dan peningkatan kesejahteraan nelayan.

Salah satu permasalahan, yakni kurangnya pasokan untuk industri. Agar ada kepastian pasokan, setiap industri perlu diberi izin kapal sesuai kebutuhan dan tidak dalam waktu lama. 

"Syukur-syukur online. Digitalisasi supply chain perikanan harus dikembangkan ke depan," sebut Yugi.

Saat ini, dunia sudah memasuki era digital. Industri perikanan tak boleh ketinggalan. Dia mencontohkan situs Alibaba yang menyediakan pasar ikan dan olahannya tanpa penjual dan pembeli harus bertemu. 

Yugi berharap aplikasi serupa juga dibuat di Indonesia. Dengan begitu, jual beli akan efektif dan memangkas calo ataupun penadah.

Kadin, katanya, siap melakukan berbagai untuk membantu pemerintah dalam hal digitalisasi ini guna memberdayakan nelayan, pembudidaya, hingga menumbuhkan pelaku usaha baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini