Tak Masuk Kabinet Jokowi, Perindo Sangat Berharap Kursi Menteri

Bisnis.com,24 Okt 2019, 10:35 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Logo Partai Perindo/partaiperindo.com

Bisnis.com, JAKARTA — Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin telah mengumumkan para menteri yang akan menjadi pembantunya untuk lima tahun ke depan. Dinamai Kabinet Indonesia Maju, ada beberapa partai pengusung yang tidak mendapat jatah, salah satunya Perindo.

Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq mengatakan bahwa setelah melihat susunan kabinet, Jokowi-Amin telah memenuhi janji untuk tidak terlalu banyak memasukkan unsur partai. Ini terlihat dari susunannya 55 persen dari profesional dan 45 persen partai.

“Ini bagian dari konsistensi Jokowi dalam menyusun kabinet. Tidak hanya itu, kualitas yang ditunjukkan di susunan kabinet juga menjadi harapan baru,” katanya melalui pesan instan, Kamis (24/10/2019).

Rofiq menjelaskan bahwa perpaduan profesional dan politisi akan menjadi tim yang siap menjalankan visi misi presiden dalam membangun bangsa ini kedepan.

“Tidak hanya itu, Jokowi juga akan mengevaluasi kepada menteri-menteri yang lambat bekerja dan akan mengganti menteri yang tidak kreatif dan inovatif. Hal inilah yang akan membuat mesin birokrasi akan bekerja jauh keras dan mengejar banyak ketertinggalan selama ini,” jelasnya.

Akan tetapi tidak ada kader Perindo yang diminta jadi menteri. Padahal partai yang diketuai Hary Tanoesoedibjo ini telah berjuang memenangkan Jokowi-Amin pada pemilu lalu.

“Ya tentu sebagai anggota koalisi sangat berharap untuk mendapatkan kursi menteri. Namun kita menghormati pilihan presiden. Pasti semua sudah dihitung secara matang. Presiden menginginkan koalisi semakin matang dan kuat,” ucap Rofiq.

Meski begitu, Perindo tetap akan terus membantu presiden sesuai dengan kapasitasnya.

Selain Perindo, partai pengusung yang kadernya tidak diminta jadi menteri adalah Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keempat partai ini tidak lolos ambang batas parlemen.

Sementara itu partai yang bukan pengusung ditarik jadi koalisi pemerintah. Hanya Gerindra yang ditarik. Ketua Umum Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo ditunjuk jadi menteri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini