Harga SUN Bakal Terkerek Pemangkasan Suku Bunga

Bisnis.com,24 Okt 2019, 09:36 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan harga surat utang negara (SUN) bakal terkerek pada perdagangan hari ini akibat pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

Dikutip dari hasil risetnya, Kamis (24/10/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan kondisi pasar obligasi saat ini hanya mengandalkan sentimen untuk mengalami penguatan harga. Dengan demikian, sentimen positif sangat bermanfaat untuk menyokong kenaikan.

Pada perdagangan hari ini, dia menilai pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia bakal mengerek harga SUN. Dia pun memproyeksikan bahwa imbal hasil SUN tenor 10 tahun bisa menyentuh 7% bahkan kurang dari 7% akibat pemangkasan suku bunga acuan hari ini dan ekspekstasi sekali pemangkasan lagi jelang akhir tahun.

Selain Bank Indonesia, The Fed juga menyatakan hal yang sama. Ekonom Jens HE Christensen mengatakan melihat hasil dari 5 Bank Sentral Asing yang menerapkan kebijakan suku bunga nol sejak tahun 2012, dalam setiap Bank Sentral, hal itu membantu melonggarkan ekonomi. Pemangkasan suku bunga yang cukup agresif ini yang sejak awal diinginkan Trump untuk mendorong pertumbuhan di Amerika Serikat.

Terakhir, Indonesia menjual Global Bond dengan tenor 30 tahun dengan kisaran initial price guidance di 4.1%. Penerbitan tersebut bertujuan untuk mendukung anggaran tahun depan khususnya terkait dengan strategi front loading untuk persiapan lebih awal. Menurutnya baik surat utang domestik dan global masih mendapatkan sambutan yang positif dari pasar.

Atas proyeksi tersebut, Maximilianus merekomendasikan agar investor melakukan beli dalam jumlah terbatas. Hal itu dilakukan agar investor bisa memanfaatkan momentum penguatan harga sekaligus mengantisipasi koreksi di pasar pada perdagangan hari ini.

"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume terbatas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini