Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan menyatakan telah melakukan pertemuan dengan Ping An, perusahaan asuransi asal China yang sebelumnya memberikan tawaran bantuan evaluasi sistem teknologi informasi kepada badan tersebut.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menjelaskan bahwa merupakan hal yang lumrah jika pihaknya menyambut Ping An yang terlebih dahulu menawarkan bantuan. Kedua pihak pun akhirnya melakukan pertemuan, meskipun Fachmi tidak merinci kapan waktunya.
"Ini kan orang [pihak Ping An] bersurat, pengen ketemu, pengen ngobrol, ya kami terima lah, ketemu, ngobrol, kami dengar," ujar Fachmi kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut BPJS Kesehatan dan Ping An saling bertukar pendapat, khususnya mengenai kondisi asuransi sosial di Indonesia. Dari berbagai hal, menurut Fachmi, evaluasi sistem teknologi informasi BPJS Kesehatan turut menjadi pembahasan.
"[Dalam pertemuan tersebut membahas] apa yang memang kami sudah punya, apa yang belum kami punya. Kalau pun belum kami punya sebetulnya apakah perlu [dipenuhi melalui kerja sama/bantuan] dengan Ping An atau enggak, itu saja," ujar Fachmi.
Meskipun begitu, dia menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan tertentu dari pertemuan tersebut karena hanya berupa jamuan. Fachmi pun menilai bahwa pertemuan tersebut sesuai dengan adab orang timur dalam menjamu tamu.
"Kita ini sebagai orang timur kalau orang bertamu ya kita terima, begitu," tutup dia.
Sebelumnya, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda menjelaskan bahwa pihaknya tengah memproses tawaran dari Ping An. Namun, Wahyuddin tidak menjelaskan proses tersebut seperti bagaimana dan kini berada dalam tahap apa.
Dia menjelaskan bahwa tawaran tersebut disampaikan dengan baik oleh pihak Ping An. Oleh karena itu, Wahyuddin menjelaskan bahwa tawaran tersebut akan dikaji terlebih dahulu.
"[Tawaran] itu dalam proses, kami proses. Tawaran itu kan [disampaikan dengan] baik, masa kami tiba-tiba menolak. Nanti tunggu saja [perkembangannya]," ujar Wahyuddin pada Kamis (10/10/2019).
Tawaran tersebut pertama kali disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman periode yang lalu, Luhut Binsar Panjaitan, pada Jumat (23/8/2019). Saat itu, Luhut menggelar bertemu dengan Fachmi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta.
Menurut Luhut, dalam rapat tersebut dia menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo agar BPJS Kesehatan melakukan perbaikan sistem. Setelah itu, dia pun menyampaikan kepada Fachmi bahwa Ping An menawarkan bantuan evaluasi sistem TI BPJS Kesehatan.
"Jadi kemarin itu Ping An menawarkan, mungkin mereka membantu evaluasi sistem TI-nya, tetapi Direktur Utama BPJS juga melihat memang ada beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki." ujar Luhut.
Menurut Luhut, tawaran tersebut muncul dalam pertemuannya dengan salah satu pemimpin Ping An dalam sebuah acara, saat kunjungannya ke China pada Juli 2019. Luhut pun menjelaskan bahwa BPJS tidak termasuk dalam lingkup bidang kerjanya kala itu, tetapi dia berharap Ping An dapat memberikan masukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel