Pasarkan Pendingin Udara di Indonesia, AUX Gandeng SBS

Bisnis.com,30 Okt 2019, 14:54 WIB
Penulis: Stefanus Arief Setiaji
Jajaran manajemen AUX Air Conditioner dan PT Sumber Bangun Sarana saat memberikan keterangan resmi./Istimewa

Bisnis.com JAKARTA — PT Sumber Bangun Sarana (SBS) menggenjot penjualan produk pendingin udara di Indonesia dengan menyasara pasar komersial hunian seperti gendung perkantoran, apartemen, hotel, hingga rumah makan.

SBS merupakan distributor pendingin udara merek AUX. Adapun AUX Air Conditioner merupakan perusahaan yang berbasis di Ningbo, China.

Direktur Pemasaran AUX Air Conditioner Jerry Wang mengatakan bahwa SBS mengenalkan produk AC tipe Variable Refrigerant Flow (VRF) dengan terknologi inverter.

“Produk ini menjawab kebutuhan pendingin proyek komersial di Indonesia seperti gedung kantor, apartemen, hotel dan rumah makan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2019).

Jerry menjelaskan sebagai salah satu pemain produk pendingin kelas global, pasar Indonesia sangat potensial untuk menggenjot penjualan.

Dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, permintaan produk pendingin udara di Indonesia terus mengalami pertumbuhan.

“Dengan menggandeng PT SBS kami yakin dapat memberikan produk AC berkualitas tinggi dengan teknologi terkini dan harga yang kompetitif sehingga memberikan value yang terbaik kepada konsumen,” katanya.

Sementara itu, Manager Pemasaran SBS Thomas Widiarto menyatakan pesatnya pembangunan di Tanah Air menjadi peluang bagi penetrasi produk elektronik, khsusunya pendingin udara.

“Kami memahami bahwa pesatnya pembangunan di Indonesia perlu didukung produk pendingin yang nyaman, efisien, ramah lingkungan dan kompetitif dari segi biaya,” katanya.

Dia menuturkan selain menawarkan produk yang berkualitas tinggi, SBS juga dilengkapi dengan layanan purna jual dengan tenaga teknisi dan engineer yang berkualifikasi dan berpengalaman untuk memberikan service yang terbaik kepada konsumen.

Pada tahun ini, AUX meresmikan pusat penelitian dan pengembangan di Osaka, Jepang. Selain itu untuk meningkatkan kapasitas produksi, pada Agustus 2019, telah meresmikan pabrik baru di Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini
'