Bisnis.com, JAKARTA - Pernah terpikirkan menjadi agen asuransi? Profesi ini mungkin belum begitu akrab di telinga milenial. MiPower Project Leader and Coordinator Sequis Life Alvina Rosa Beatrix mengatakan ketidaktahuan dan keengganan milenial mempelajari asuransi adalah hal yang wajar karena literasi keuangan di Indonesia memang masih rendah sehingga profesi agen asuransi di Indonesia pun masih belum dikenal luas.
Minat milenial juga belum tinggi untuk menggeluti bidang ini karena sebagian menganggap asuransi identik dengan urusan orang tua, rumit, dan terlalu serius.
Jika masyarakat termasuk generasi milenial pernah memiliki pengalaman dengan asuransi maka pandangan miring tentang sulitnya memahami asuransi dan agen asuransi akan berbeda karena asuransi sangat bermanfaat saat sudah terjadi risiko kehidupan, seperti memerlukan dana untuk perawatan medis yang jumlah biayanya tidak dapat kita prediksi.
"Artinya, asuransi berguna untuk melindungi pendapatan kita saat terjadi hal yang tak terduga," ujar Vina.
Pengalaman berasuransi tidak hanya soal pertanggungan tetapi juga pengalaman berhubungan dengan agen asuransi misalnya bagaimana cara kerja agen asuransi, apa saja keuntungan menjadi agen asuransi, dan bagaimana perubahan kesejahteraan ketika seseorang memutuskan menjadi agen asuransi profesional.
"Jika penasaran dan ingin tahu profesi ini, tidak ada salahnya milenial mencobanya karena profesi agen sebenarnya sangat cocok dengan karakter milenial, yaitu pekerjaan dilakukan tidak terikat waktu, tidak terikat perjanjian kerja yang rumit, dan sama dengan memiliki bisnis sendiri, seperti yang kita tahu milenial menyukai pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel," imbuhnya.
Dia melanjutkan, yang tidak kalah penting dari profesi agen asuransi adalah pekerjaan ini bersifat humanis, tidak sekadar mencari keuntungan tetapi dapat memberi dampak sosial bagi sekitar. Dengan memberikan pencerahan kepada sesama tentang perencanaan keuangan, masyarakat dapat menjaga kondisi finansial bila terjadi risiko kehidupan. Menurutnya hal itu sangat membantu seseorang terhindar dari kekacauan finansial di masa mendatang.
"Bahkan seorang agen dapat membantu sesama mendapatkan penghasilan dengan mengajak mereka menjadi agen asuransi juga," tambah Vina.
Menurut Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winatha, menjadi agen asuransi cocok dengan milenial karena pekerjaan agen tidak terikat dengan waktu dan dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan jiwa sosial.
Pekerjaan ini, lanjutnya tidak terikat tempat bahkan dapat memanfaatkan media sosial. Uniknya, kata Ivan, ketika berhasil mendapatkan nasabah dan mereka merasa terbantu oleh agen, rasa senang dan bangga yang didapatkan tidak dapat dinilai dengan uang.
Lalu bagaimana menjalani pekerjaan ini agar dapat dijalankan secara konsisten? Menurut Ivan jika Anda tidak punya cukup waktu karena ada pekerjaan utama atau kuliah, maka lebih baik dilakukan dengan cara paruh waktu dahulu. Kecuali, jika membutuhkan penghasilan, memiliki waktu luang, dan ditambah lagi memiliki banyak relasi maka akan lebih baik fokus menjadi agen asuransi penuh waktu.
"Profesi ini memang memiliki kelebihan soal waktu kerja. Milenial dapat memilih untuk mengerjakannya sebagai pekerjaan sampingan atau penuh waktu. Semua tergantung kenyamanan, keperluan, kebutuhan, dan kemampuan. Bedanya hanya soal pendapatan, yaitu jika kita kerjakan sebagai usaha sampingan bisa mendapat uang tambahan tetapi tidak optimal jumlahnya dibanding jika dikerjakan penuh waktu. Sedangkan menjadi agen penuh waktu, memang tidak mendapatkan penghasilan tetap tetapi berkesempatan mendapatkan penghasilan tak terbatas serta penghargaan dari ajang nasional maupun internasional," jelas Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel