Menteri Arifin Optimistis Pengembangan Kilang Pertamina Dapat Dipercepat

Bisnis.com,01 Nov 2019, 17:54 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Kilang Cilacap milik Pertamina/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan percepatan pengerjaan proyek pengembangan kilang PT Pertamina (Persero) dapat dilakukan.

Di sisi lain, proyek pembangunan kilang minyak baru (new grass root refinery/NGRR) dapat dikerjakan sesuai rencana. Pihaknya pun berupaya untuk mempercepat proyek-proyek kilang yang dikerjakan oleh Pertamina.

“Kilang kami lagi expedite [mempercepat] supaya bisa cepat jalan, terutama yang proyek-proyek revamping [upgrading] yang menaikkan kapasitas dari yang sudah ada,” katanya dalam bincang santai dengan wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2019).

Saat ini, proyek pengembangan Kilang Pertamina mencakup empat proyek, yaitu Kilang Cilacap, Kilang Balongan, Kilang Balikpapan, dan Kilang Dumai.

Arifin mengatakan percepatan pengembangan kilang seiring dengan adanya sumber daya alam ditambah dengan kemampuan produksi yang dimiliki.

"Kalau kita gak punya kilang, sewaktu short of supply, mendadak kita harus cari dari pasar [impor], harga mahal. Kalau ada di sini kan stabil terus, kemudian kalau kita beli dari luar, yang menikmati kan orang lain juga," tambahnya.

Sayangnya, dari empat proyek pengembangan, baru dua yang sudah bergulir, yaitu Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap.

Proyek Kilang Balikpapan kini sudah masuk tahap konstruksi. Pertamina telah menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering procurement and construction/EPC) dengan SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk.

Untuk Kilang Cilacap, Pertamina masih melakukan negosiasi dengan Saudi Aramco selaku mitra terkait valuasi aset yang dibutuhkan untuk pembentukan perusahaan patungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini