BI : Inflasi Rendah, Daya Beli Terjaga

Bisnis.com,01 Nov 2019, 13:24 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menilai inflasi Oktober 2019 sebesar 0,02% ini menandakan terjaganya daya beli masyarakat.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan inflasi Oktober sebesar 3,13% (yoy) ini berasal dari beberapa komoditas pangan, misalnya daging ayam ras.

Sebaliknya, komoditas pangan yang kerap alami justru kini mengalami deflasi misalnya cabai merah.

"Inflasi rendah dan terkendali ini mendukung terjaganya daya beli masyarakat," ujar Perry di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (1/11/2019).

Dia juga menyatakan dengan pencatatan inflasi ini, selain daya beli terjaa maka harga juga relatif terkendali.

Perry menyatakan kondisi tersebut mengonfirmasi perkiraan Bank Indonesia bahwa inflasi akan berada di bawah titik tengah sasaran 3,5%.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto menyatakan, Oktober 2019 terhadap Oktober 2018 tercatat 3,13%. Sementara itu dari inflasi Tahun Kalender 2019 tercatat 2,12%.

Dia memerinci, inasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Misalnya saja; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,45%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08%; kelompok sandang sebesar 0,08%; kelompok kesehatan sebesar 0,30%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,10%.

Sementara itu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,41%, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08%.

Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2019 tercatat 138,40. Adapun dari total 82 kota, ada 43 kota yang mengalami inflasi, dan 39 kota mengalami deflasi.

Suhariyanto menyatakan, inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,22%, dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 136,49, dan terendah terjadi di Pematangsiantar sebesar 140,89, Tual sebesar 159,94, dan Ternate sebesar 140,32.

Deflasi tertinggi, kata Suhariyanto terjadi di Balikpapan sebesar 0,09%, dengan IHK sebesar 140,49, sedangkan deflasi terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01%, dengan IHK sebesar 136,35.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini