Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai kinerja perbankan milik konglomerasi dan kerugian akibat aksi dumping, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (4/11/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Laba Konglomerasi Tergerus. Kinerja keuangan emiten yang bergerak di sektor komoditas menjadi penekan utama mayoritas grup konglomerasi, seiring dengan pertumbuhan laba bersih emiten sepanjang kuartal III/2019 yang memerah.
Bank Milik Taipan Tumbuh Melambat. Kinerja perbankan milik konglomerasi mengalami tekanan seiring dengan perlambatan performa fungsi intermediasi di industri. Alhasil, berbagai upaya dilakukan agar bisa tancap gas untuk mengejar pertumbuhan positif hingga akhir tahun.
Cakupan Omnibus Law Diperluas. Pemerintah memperluas cakupan omnibus law. Tidak hanya untuk perizinan investasi, payung hukum itu juga akan mengatur mengenai serapan tenaga kerja di Tanah Air.
China Genjot Impor, RI Ketiban Berkah. China, konsumen batu bara terbesar dunia, bakal mengerek impor emas hitam itu pada tahun ini. Sebagai importir utama komoditas tersebut, Indonesia pun bakal menangguk lebih banyak berkah dari situasi itu ketimbang Australia.
Perluasan 3 Waduk Segera Rampung. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan perluasan waduk di tiga lokasi bakal rampung akhir 2019. Perluasan areal waduk diharapkan bisa menjadi daerah tampungan air saat musim hujan tiba.
Jumlah Investor Milenial Dominan. Komposisi investor pasar modal dari kalangan milenial atau usia di bawah 30 tahun mencapai 43,28% dari total investor sebanyak 2,28 juta Single Investor Identification (SID).
Bank Syariah Masih Terpuruk. Kinerja perbankan syariah Tanah Air sepanjang sembilan bulan tahun ini cenderung semakin melemah, terimbas oleh kondisi ketidakstabilan ekonomi global dan domestik.
Pasokan Kakao & Kopi Perlu Ditambah. Industri pengolahan kakao dan industri pengolahan kopi tengah kekurangan bahan baku lantaran proyeksi konsumsi yang tidak sesuai dengan kapasitas produksi. Padahal, tambahan bahan baku penting untuk menunjang ekspansi.
Kerugian Dumping US$228,33 Juta. Kerugian akibat aksi dumping beberapa mitra perdagangan Indonesia sejak semester II/2018 diperkirakan mencapai US$228,33 juta. Ketua Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Bachrul Chairi mengatakan bahwa perkiraan nilai kerugian yang dialami RI dari sisi impor akibat praktik dumping tersebut, diperoleh dari inisiasi penyelidikan yang dilakukan otoritasnya kepada beberapa produk sepanjang Januari—Oktober 2019.
PLN Sesuaikan Target Penjualan. PT PLN (Persero) sedang menyiapkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) untuk jangka waktu 2020—2029, di mana target penjualan listrik disebut tidak setinggi yang dipatok pada RUPTL sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel