Gapasdap Minta 3 Fungsi di Angkutan Penyeberangan Dipisah, Apa Saja?

Bisnis.com,04 Nov 2019, 19:32 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019). PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberlakukan tarif promo di dermaga eksekutif bagi angkutan kendaraan golongan V hingga IX mulai Rabu (1/5)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan meminta pengelolaan penyeberangan menjadi lebih profesional dengan pemisahan tiga fungsi yaitu operator feri, operator pelabuhan serta pengendali lalu lintas kapal.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo mengungkapkan permintaan itu agar pelayanan pelabuhan penyeberangan menjadi lebih profesional di seluruh Indonesia. Profesionalitas itu mesti dimulai dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai BUMN yang mengelola pelabuhan penyeberangan.

"Salah satu ciri profesional adalah pemisahan fungsi yang jelas antar fungsi baik fungsi operator [pelayaran penyeberangan, fasilitator [pengelola pelabuhan] dan traffic control management," tuturnya kepada Bisnis.com, Senin (4/11/2019).

Menurutnya, pemisahan fungsi tersebut penting seperti yang dilakukan di angkutan udara. Pada angkutan udara, fungsi operator bandara dijalankan oleh PT Angkasa Pura I dan II, serta Kemenhub, sementara navigasi udara oleh AirNav Indonesia dan operator penerbangan dilakukan oleh swasta atau BUMN.

Pada industri penyeberangan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjalankan fungsi pengelola pelabuhan, operator kapal penyeberangan sekaligus navigasi kapal penyeberangan.

Menurutnya, masyarakat pengguna menuntut pelayanan angkutan penyeberangan yang semakin aman, nyaman, mudah, cepat dan terjangkau. Tuntutan tersebut terangnya, dapat tercapai apabila semua pemangku kepentingan industri angkutan penyeberangan semakin profesional.

Dia menjelaskan salah satu hal yang menjadi kekhawatiran adalah adanya persaingan usaha yang tidak sehat di antara operator kapal yang akan berlabuh di pelabuhan yang dikelola oleh ASDP.

Selain itu, pengelolaan navigasi penyeberangan kapal yang kurang profesional pun ditengarai menjadi penyebab acap terjadinya tumbukan antarkapal penyeberangan di pelabuhan.

"Tentu kita ingin agar ASDP semakin profesional terutama dalam meningkatkan pelayanan pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia. Dengan ASDP yang semakin profesional maka angkutan penyeberangan tidak kalah dengan moda transportasi lain," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini