Bisnis.com, JAKARTA - Harapan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk mengantongi laba bersih pada tahun ini tampaknya masih jauh panggang dari api. Hingga tutup buku kuartal III/2019, kerugian yang dicetak BUMN ini justru membengkak hingga lebih dari 400 persen.
Merahnya laporan keuangan bukan hal baru bagi emiten berkode saham KRAS itu. Perusahaan baja yang berbasis di Cilegon, Banten, itu sudah membukukan rugi bersih sejak 2012.
KRAS menutup tahun lalu dengan raihan rugi bersih US$74,76 juta. Kerugian KRAS berlanjut dalam tiga kuartal tahun ini, bahkan nilainya lebih dari US$60 juta per kuartal.