Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai rasio margin bunga bersih dan perayaan Singles’ Day, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (5/11/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Bank Cari Opsi Pendulang Profit. Penurunan suku bunga dan tertekannya likuiditas berdampak pada tergerusnya rasio margin bunga bersih yang diterima bank. Guna menjaga profitabilitas, industri perbankan dituntut mencari pendapatan alternatif nonbunga. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) industri perbankan berada di angka 4,90% per September 2019.
Kontraktor Tambang Coba Bertahan. Kendati iklim harga batu bara tengah meredup, emiten konstruksi pertambangan dapat mencatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan sebesar 5,51%. Namun seperti halnya emiten batu bara, sektor konstruksi juga mengalami koreksi dari sisi laba hingga 9,60%.
Prospek Penerimaan Pajak Makin Berat. Prospek penerimaan pajak kian berat seiring dengan adanya kontraksi pada mayoritas sektor yang menjadi penopang Data Kementerian Keuangan menujukkan, sektor manufaktur yang berkontribusi ke penerimaan pajak hingga lebih dari 29% tercatat minus 3,2% per akhir September lalu.
Alibaba Ketiban Pulung. Alibaba bakal kebanjiran pembeli selama Singles’ Day tahun ini sejalan dengan seruan boikot konsumen China terhadap produk Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu mengharapkan ada 500 juta pelanggan di seluruh dunia yang akan berbelanja online pada Singles’ Day 11 November mendatang.
CPO Terhampar, Harga Menghijau. Tampak kering pada awal tahun, harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil) rupanya mulai menghijau jelang akhir 2019. Bahkan, harga CPO diprediksi masih terus bertunas hingga tahun depan.
Tol Laut Masuk Penelitian KPPU. Komisi Pengawas Persaingan Usaha mulai melakukan penelitian terhadap dugaan monopoli bisnis yang berkaitan dengan implementasi tol laut. Di sisi lain, Kementerian Perhubungan telah mengidentifikasi potensi monopoli program Tol Laut banyak terjadi di daerah timur seperti Maluku dan Papua.
Ekosistem Tekfin Syariah Mendesak. Teknologi finansial atau tekfin digadang-gadang dapat menjadi solusi percepatan pertumbuhan ekonomi syariah. Namun, ekosistem keuangan syariah yang belum lengkap hingga saat ini menandakan perjalanan ekonomi syariah masih panjang.
Kredit Bermasalah Masih Terkendali. Lembaga Penjamin Simpanan memastikan perbankan nasional masih memiliki bantalan yang kuat dalam menghadapi kondisi perekonomian yang penuh ketidakstabilan. Kualitas kinerja yang tercermin dari rasio kredit bermasalah pun dipastikan belum akan menyentuh level 3%.
Menyambut Dompet Digital China. Tingginya peluang transaksi dari wisatawan mancanegara asal China di Indonesia menjadi daya tarik yang tak ingin dilewatkan oleh perbankan besar Tanah Air. Kini, rencana untuk menggandeng dua alat pembayaran digital populer asal China oleh bank-bank besar dalam negeri mulai mengerucut.
Harga Telur Rendah, Afkir Dilirik. Pelaku usaha ayam petelur masih belum bisa lepas dari jeratan rendahnya harga akibat pasokan dan permintaan yang tak seimbang. Opsi afkir dini pun kembali dipertimbangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel