Rugi Menyusut, Saham Indosat (ISAT) Bergerak di Zona Hijau

Bisnis.com,06 Nov 2019, 12:36 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Karyawan melintas di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Indosat Tbk. melaju di zona hijau pada sesi I perdagangan hari ini setelah perseroan melaporkan penyusutan rugi bersih per kuartal III/2019.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham ISAT parkir di level Rp3.360 per saham pada akhir sesi I perdagangan Rabu (6/11/2019). ISAT menguat 110 poin atau 3,38% dari penutupan perdagangan Selasa (5/11/2019) di level Rp3.250.

Sepanjang sesi I perdagangan hari ini, ISAT bergerak di level harga Rp3.230-Rp3.410. Volume perdagangan saham operator telekomunikasi itu tercatat sebanyak 12,56 juta saham.

Dengan penguatan tersebut, saham ISAT telah menguat 99,41% sepanjang tahun berjalan 2019. Dalam 52 pekan terakhir, ISAT sempat menyentuh level harga tertinggi Rp3.950 per saham.

Dalam risetnya, Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra mengatakan Indosat mengecap pertumbuhan pendapatan yang paling tinggi dibandingkan dengan dua operator kakap lainnya. Pasalnya, operator berwarna kuning itu mencetak pertumbuhan pendapatan per kuartal III/2019 sebesar 12,42%, sedangkan pendapatan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) tumbuh 10,82% dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) tumbuh tipis 3,45%.

Sepanjang Januari-September 2019, ISAT meraup pendapatan sebesar Rp18,85 triliun atau naik 12,42% dibandingkan dengan pendapatan di periode yang sama tahun lalu yakni Rp16,77 triliun.

Kresna Sekuritas menaikkan target harga ISAT sebesar 32,3% dari Rp3.480 per lembar menjadi Rp4.300 dengan rekomendasi beli.

Target dan rekomendasi tersebut dikeluarkan bertolak pada valuasi 5,7 kali dari enterprise value berbanding EBITDA akibat operasi yang meningkat sebagai imbas manajemen biaya yang terjaga.

Menurutnya, kinerja perusahaan pada kuartal III/2019 mencerminkan 77,6% proyeksi pendapatan, 75,2% proyeksi belanja operasi dan 79,6% proyeksi EBITDA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini