Promosi akhir tahun. Kalimat ini kerap kali sangat ditunggu-tunggu masyarakat saban kali menjelang pergantian tahun. Kalimat itu juga menjadi mantra para bankir untuk mengerek kinerja di sisa tahun.
Biasanya, bermacam promosi berupa tawaran diskon dan bonus disuguhkan merchant dan perusahaan penyedia jasa keuangan agar konsumsi masyarakat meningkat.
Program-program tersebut selama ini terbukti efektif mengerek pengeluaran masyarakat di akhir tahun dan kemungkinan masih akan efektif pula menjelang pergantian tahun kali ini.
Salah satu konsumen yang sudah menanti bermacam tawaran menarik di akhir tahun adalah Abi Sarwanto. Pria asal Bekasi ini mengaku tak akan menahan hasrat berbelanja jika menemukan promosi menggiurkan.
“Kalau promo mungkin bakal tergoda ya. Malah seringkali pengeluaran habis karena adanya promo. Contoh, 2 minggu yang lalu saya tiba-tiba beli jam tangan baru karena ada tawaran cashback 30%,” ujarnya, Selasa (5/11/2019).
Abi mengaku berencana mengerem konsumsi dan fokus memperbesar nilai tabungan mulai awal tahun depan. Namun, niat ini bisa dia kesampingkan seandainya serbuan promo akhir tahun menggiurkan.
Niatan Abi untuk fokus menabung bisa jadi tertunda lantaran sejumlah bank telah memastikan akan memberi banyak promosi. Salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan akan ada banyak program seperti pemberian suku bunga khusus, diskon, dan pembebasan biaya administrasi untuk meningkatkan nilai kredit konsumer di akhir 2019 hingga awal 2020.
Program-program ini menjadi cara BRI untuk menjaga target penyaluran kredit di segmen konsumer, lantaran perseroan memprediksi masih adanya tekanan terhadap konsumsi masyarakat hingga awal 2020.
Menurutnya, besar kemungkinan masyarakat masih merasakan imbas ketidakpastian kondisi ekonomi global di awal tahun depan. Jika hal ini terjadi, maka konsumsi masyarakat akan mengetat dan berdampak pada penyaluran kredit segmen konsumer industri perbankan.
SURVEI BANK INDONESIA
Prediksi Handayani sejalan dengan hasil survei konsumen Bank Indonesia edisi Oktober 2019. Berdasarkan survei ini terlihat adanya perkiraan penurunan indeks pengeluaran konsumsi rumah tangga per Januari 2020 dibandingkan dengan sebulan sebelumnya.
Pada Desember 2019, belanja rumah tangga masyarakat diperkirakan meningkat dengan nilai indeks mencapai 160,7. Namun, bulan berikutnya penurunan konsumsi diprediksi terjadi saat indeks menyusut ke angka 160,3. Tak hanya itu, masyarakat juga diperkirakan meningkatkan nilai tabungan mereka pada April 2020. Hal ini terekam dari kenaikan indeks nilai tabungan menjadi 121,2.
Sebelum survei BI keluar, kinerja pertumbuhan kredit sektor konsumer sepanjang tahun juga sudah terlihat melambat.
Hingga kuartal III/2019 nilainya selalu berada di bawah 10% secara tahunan. Padahal, pada 2018 dan 2017 selalu dua digit.
Hasil survei BI dan kondisi ini telah diantisipasi BRI dengan menyiapkan sejumlah promosi untuk kredit konsumer, terutama pada segmen kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
“Untuk kartu kredit lebih fokus untuk tingkatkan usage customers di merchants partner dengan beragam promo seperti cashback, diskon, gift with purchase.”
Bank lain yang membuka peluang memberi promosi akhir 2018 dan awal 2019 besar-besaran adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Perseroan membuka peluang adanya kerja sama dengan merchant rekanan, serta proses pencairan pembiayaan yang cepat dan tak rumit di masa-masa pergantian tahun.
CIMB Niaga juga optimistis pertumbuhan pembiayaan ritel akan tetap positif di akhir 2019 dan awal 2020. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, optimisme muncul karena bank asal negeri jiran ini melihat besarnya potensi pasar ritel yang belum tergarap.
Sebagai catatan, perseroan telah menargetkan pertumbuhan KPR hingga 10%-12% pada akhir 2019, dan kredit menggunakan kartu tumbuh 10% tahun ini.
“Biasanya untuk KPR melambat di akhir tahun dan awal tahun, namun penggunaan kartu kredit seharusnya oke,” tutur Lani.
Keberadaan beragam promo yang sudah disiapkan perbankan bisa jadi mengurangi ekses negatif kondisi ekonomi global terhadap konsumsi masyarakat.
Tentu, kita berharap konsumsi tetap tumbuh agar ekonomi nasional menggeliat dan membawa banyak manfaat untuk industri, perbankan, serta masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel