Bisnis.com, JAKARTA - Proses akuisisi rampung, PT Bank Central Asia Tbk. berencana menyuntikkan modal sebesar Rp700 miliar ke PT Bank Royal Indonesia (Bank Royal).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan persyaratan menjadi bank digital adalah bank harus naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) II, di mana BUKU II harus memiliki modal inti minimum Rp1 triliun.
Oleh karenanya, penyuntikan modal diperlukan untuk mengubah Bank Royal menjadi bank digital.
"[Bank Royal] kami siapkan untuk jadi bank BUKU II, karena kalau digital kan harus bank BUKU II. BCA beli Bank Royal sekitar 2,8 kali [modal Bank Royal] jadi hampir Rp1 triliun, tapi BCA tetap harus inject menjadi Rp1 triliun, Rp700-an miliar kira-kira," katanya, Rabu (6/11/2019).
Sebagai gambaran, modal inti Bank Royal per September 2019 tercatat sebesar Rp319,71 miliar. Adapun, BCA resmi mengakusisi Bank Royal pada awal November 2019 dengan membeli sebanyak 2.872.000 saham. Dana yang digelontorkan BCA sebesar Rp988,05 miliar.
Seperti diketahui, pasca-akuisisi, BCA akan mengubah Bank Royal menjadi bank digital. Perseroan menargetkan peluncuran bank digital tersebut akan dilakukan pada Juni 2020.
Ekosistem dan pelayanan Bank Royal seluruhnya akan dilakukan secara digital, di antaranya simpan dana, investasi, lending, bahkan interaksi akan dilakukan melalui mobile banking (m-banking). Sementara tarik tunai dapat dilakukan melalui ATM BCA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel