Adu Kuat Bamsoet vs Airlangga di Munas Golkar 2019

Bisnis.com,07 Nov 2019, 07:19 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ketiga kanan), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (ketiga kanan), Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono (kiri), Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kiri), Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung (kanan) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) berfoto bersama saat membuka peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019)./Antara

Kepemimpinan di Partai Golkar juga berbeda bila dibandingkan dengan partai politik lainnya.

Misalnya, agak sulit menemukan kronisme di struktur Partai Golkar pascareformasi karena partai tersebut memiliki semacam parameter kepemimpinan seperti loyalitas, prestasi, dedikasi dan tidak tercela.

Artinya azas meritokrasi dan suasana demokrasi lebih terasa di partai berlambang pohon beringin tersebut dibandingkan di sejumlah partai politik lainnya yang ada di parlemen dalam setiap pemilihan calon pemimpin.

Akan tetapi, karena suasana demokrasi yang kental itulah tidak pernah sejarahnya ketua umum partai tersebut menjabat dua periode sejak 1998. Pasalnya, Golkar tidak banyak menggantungkan kepemimpinan pada sosok kharismatik, apalagi faktor keturunan, namun lebih pada sistem yang sudah dibangun dan berjalan secara inklusif.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini