Capai Target Pendapatan dan Laba, Ini Strategi Puradelta Lestari (DMAS)

Bisnis.com,12 Nov 2019, 11:11 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
(Dari kiri) Wakil Presiden Komisaris Puradelta Lestari Yu Mizuke, Direktur Independen Puradelta Lestari Tondy Suwanto, Direktur Puradelta Lestari Hermawan Wijaya, Presiden Direktur Puradelta Lestari Hongky J. Nantung usai RUPST, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati realisasi kinerja sudah melampaui target pendapatan dan laba, PT Puradelta Lestari Tbk. masih membidik potensi pemasaran lahan dalam 1,5 bulan menjelang akhir 2019.

Tondy Suwanto, Direktur Independen Puradelta Lestari, mengatakan perseroan sudah melampaui target pendapatan Rp1,26 triliun dan laba bersih Rp704 miliar per kuartal III/2019. Pasalnya, dalam 9 bulan 2019, pendapatan emiten bersandi DMAS itu mencapai Rp1,27 triliun dan laba bersihnya Rp759 miliar. 

“Keduanya [target pendapatan dan laba bersih] sudah terlampaui,” katanya kepada Bisnis, pada Senin (11/11/2019).

Pada Januari-September 2019, pendapatan DMAS meningkat 220,6% dari Rp396 miliar per kuartal III/2019. Segmen lahan industrial memberikan kontribusi terbesar senilai Rp649 miliar atau 51,1% dari total pendapatan.

Sementara itu, segmen komersial berkontribusi sebesar Rp599 miliar atau 47,2% atas total pendapatan. Puradelta juga mendapatkan pemasukan dari segmen hunian, rental, dan hotel 1,7% atau Rp22 miliar.

Laba bersih perseroan pada periode tersebut ialah Rp759,10 miliar meningkat 334,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp175 miliar.

Tondy mengatakan meskipun target telah terpenuhi, perseroan akan tetap mengupayakan penjualan terus menanjak sampai sisa akhir tahun.

“Target tahun ini sudah tercapai. Kami berharap ada tambahan di sisa waktu 1,5 bulan ini,” ungkapnya.

Menurutnya, permintaan yang masuk ke pipeline perseroan lebih dari 150 hektare. Oleh sebab itu, dia optimistis akan ada tambahan pemasaran yang masuk pada kuartal IV/2019. Mayoritas permintaan, lanjutnya, datang dari sektor industri maupun otomotif.

“Permintaan lahan masih cukup menggembirakan. Untuk periode terakhir tentu saja kami berharap ada tambahan closing,” ungkapnya.

Sebelumnya, Tondy mengatakan bahwa moncernya kinerja hingga September tahun 2019 dipengaruhi oleh larisnya lahan industri perseroan. Dia menambahkan sampai saat ini DMAS telah meraih marketing sales sebesar Rp1,6 triliun.

Torehan tersebut terutama berasal dari penjualan 42,5 hektare lahan industri dan 12,2 hektare lahan komersial. Menurutnya sebagian besar dari penjualan tersebut telah dicatatkan sebagai pendapatan usaha.

Berdasarkan data Bloomberg, DMAS telah menguat sebesar 174,83% selama setahun menjadi Rp326 per saham pada akhir perdagangan Senin (11/11/2019). Adapun price earning ratio perseroan tercatat 14,54 kali dengan price to book ratio sebesar 2,26 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini