Harga Besi Makin Mahal, Laba Garuda Metalindo (BOLT) Tertekan

Bisnis.com,12 Nov 2019, 12:51 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Direktur Utama PT Garuda Metalindo Tbk Ervin Wijaya (dari kanan) bersama Direktur Anthony Wijaya, dan Direktur Rudy Wijaya, mengamati produk suku cadang otomotif, di Jakarta (9/11)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Laba emiten produsen komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk. tertekan sepanjang Januari 2019—September 2019 sejalan dengan meningkatnya harga material produksi.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per kuartal III/2019, emiten berkode saham BOLT itu mengantongi pendapatan senilai Rp911,56 miliar, catatan tersebut meningkat 4% dibangdingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp875,84 miliar.

Direktur Keuangan Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan bahwa realisasi pertumbuhan pada posisi pendapatan perseroan dikontribusikan oleh penambahan barang-barang baru ke pelanggan.

“Jadi walaupun barang existing ada pelemahan, overall pertumbuhan masih bisa sedikit naik karena adanya penambahan barang-barang baru tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/11/2019).

Kendati demikian, beban pokok penjualan perseroan tercatat meningkat 7,65% menjadi Rp755,06 miliar dibandingkan dengan catatan per September 2018 yang tercatat senilai Rp701,36 miliar.

Sementara itu, beban usaha perseroan juga tercatat meningkat yakni sebesar 11% menjadi Rp72,18 miliar per September 2019 dibandingkan dengan Rp65 miliar per September 2018.

Alhasil, perseroan mencatatkan penurunan laba tahun berjalan sebesar 19,7% sepanjang Januari 2019—September 2019 menjadi Rp49,24 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp61,32 miliar.

Anthony menjelaskan bahwa pada periode tersebut, harga material komponen yakni material besi mengalami peningkatan harga. Selain itu pada periode tersebut rupiah mengalami pelemahan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Dengan demikian, faktor tersebut mempengaruhi laba perseroan sepanjang kuartal III/2019,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini