KABAR PASAR 12 NOVEMBER: Pembangunan Kilang Cilacap: Opsi Ganti Mitra Menguat, Kinerja Pajak Harus Dipacu

Bisnis.com,12 Nov 2019, 08:17 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Kilang Cilacap milik Pertamina/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai pembangunan kilang Cilacap serta kinerja pemeriksaan otoritas pajak menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (12/11/2019).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

 

Pembangunan Kilang Cilacap: Opsi Ganti Mitra Menguat. Bisnis, JAKARTA — Peluang PT Pertamina (Persero) menggandeng mitra baru menggantikan Saudi Aramco dalam pengembangan Kilang Cilacap kian terbuka, di tengah perbedaan valuasi aset sebesar US$1,5 miliar yang masih terjadi.

Kinerja Pajak Harus Dipacu. Kinerja pemeriksaan otoritas pajak perlu digenjot lebih lebih kencang lagi untuk meningkatkan kepatuhan formal wajib pajak, termasuk orang pribadi.

Kondisi ini tergambar dari data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. Lihat saja pada 2019, jumlah wajib pajak (WP) yang terdaftar sebanyak 41,9 juta dengan 18,3 juta diantaranya wajib melaporkan surat pemberitahuan (SPT) pajak. Namun, sampai dengan Senin (11/11), realisasi kepatuhan formal WP masih di kisaran angka 71% (Lihat tabel).

Surplus BI Ditargetkan Naik Rp3,6 Triliun. Bisnis, JAKARTA — Bank Indonesia optimistis mampu meningkatkan surplus pada tahun depan sejalan dengan keberhasilan merealisasikan target 2019 sebelum penghujung tahun.

Penerimaan bank sentral per September 2019 tercatat mencapai Rp30,82 triliun. Angka ini telah melampaui Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) 2019 yang tercatat hanya Rp27,15 triliun.

Skema Pengupahan Bakal Diubah. Skema pengupahan akan diubah sejalan dengan rencana pemerintah untuk menyusun UU Cipta Lapangan Kerja yang menjadi omnibus law kemudahan berusaha.

Hong Kong Mencekam. Aksi demonstrasi yang berlangsung selama beberapa pekan berakhir dengan penembakan yang dilakukan petugas kepolisian. Kondisi ini makin memukul aktivitas ekonomi kota itu. Akibatnya, operasional perbankan lumpuh. Sejumlah bank besar membatasi pelayanan dengan memberikan keleluasaan kepada karyawan untuk menjalankan tugasnya di rumah. Langkah ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keamanan pekerja dan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini