AS Rekrut Tentara Muda Pakai Aplikasi TikTok Buatan China, Senator Khawatir

Bisnis.com,13 Nov 2019, 13:29 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Logo aplikasi TikTok terlihat di layar ponsel dalam ilustrasi gambar yang diambil 21 Februari 2019./REUTERS-Danish Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan aplikasi video buatan China, TikTok, oleh aparat Angkatan Darat Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya kampanye untuk merekrut anak muda mulai menimbulkan kekhawatiran kalangan senator di Capitol Hills.

Senator Demokrat Chuck Schumer mengirim surat kepada Sekretaris Angkatan Darat Ryan McCarthy untuk menanyakan potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh platform media sosial.

Schumer mengatakan para pakar keamanan nasional telah menyuarakan keprihatinan tentang pengumpulan dan penanganan data pengguna TikTok, termasuk informasi pribadi, lokasi, dan konten lainnya.

Dia mencatat bahwa Undang-Undang Tiongkok memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan pemerintah China  dan pengumpulan data intelijen.

“Sementara saya menyadari bahwa Angkatan Darat harus mengadaptasi teknik perekrutannya untuk menarik minat kaum muda Amerika untuk melayani, saya mendesak Anda untuk menilai potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh perusahaan teknologi milik China sebelum memilih menggunakan platform tertentu,” kata McCarthy dalam suratnya, seperti dikutip AP, Rabu (13/11/2019).

Komentar Schumer tersebut disampaikan menyusul tingginya minat AS tehadap aplikasi TikTok  yang digunakan oleh jutaan orang dewasa muda dan remaja.

Komite AS untuk investasi asing di AS, yang mengkaji akuisisi oleh perusahaan asing, telah memulai peninjauan awal terhadap akuisisi pemilik aplikasi TikTok ByteDance oleh pemilik TikTok, Musical.ly.

Komite tersebut tidak mengomentari kasus-kasus tertentu, tetapi seorang pejabat yang mengetahui ihwal tersebut mengatakan saat ini diskusi sedang berlangsung.

Merespons hal itu, Letkol Audricia Harris, juru bicara McCarthy, mengatakan bahwa Angkatan Darat AS memahami kekhawatiran tersebut. “Walaupun kekhawatiran ini tidak spesifik hanya pada satu aplikasi media sosial tertentu, kami menangani masalah keamanan dengan serius dan melakukan segala upaya untuk memastikan pasukan kami menjaga informasi sensitif dan pribadi,” kata Harris.

Strategi penggunaan platform media sosial dalam perekrutan angkatan muda telah dilakukan oleh Angkatan Darat AS selama setahun terakhir. Anak muda masa kini dianggap lebih tertarik untuk terhubung secara online daripada secara langsung.

Walhasil Angkatan Darat mengirimkan tim perekrut ke dalam kontes game populer seperti Ultimate Fighter, Madden Footbal, atau Fortnite: Battle Royale, sebuah game survival online. Perekrut juga diizinkan untuk menjangkau kaum muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini