Vale Indonesia dan Inalum Sepakati Valuasi Saham INCO

Bisnis.com,13 Nov 2019, 18:56 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter (kanan) didampingi Wakil Presiden Direktur B. Irmanto berbicara pada acara Public Expose Marathon yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, di Makassar, Kamis (14/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. menyebut proses divestasi 20% sahamnya akan rampung pada akhir tahun ini.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengungkapkan bahwa pada saat ini, perseroan tengah melakukan negosiasi untuk membicarakan hal-hal yang lebih detail terkait dengan pelaksanaan akuisisi, dan penyususan struktur pascaakuisisi dengan calon investor PT Inalum (Persero) atau MIND ID.

“Pembahasan saat ini deal structure dan juga shareholder rights atau obligation pasca-masuknya Inalum nanti. Kami targetkan semuanya selesai pada akhir tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (13/11/2019).

Bernardus mengatakan bahwa perseroan belum menentukan skema pelepasan 20% saham emiten bersandi INCO itu. Menurutnya, hal itu masih menjadi salah satu bahan pembahasan.

Kendati demikian, Bernardus mengungkapkan bahwa nilai pasar atas 20% saham emiten berkode saham INCO tersebut telah mencapai kesepakatan bersama dengan MIND ID, induk dari Holding BUMN Pertambangan.

“Untuk valuasi tidak bisa saya disclose, [nantinya] belum tentu melalui rights issue. Deal structure detailnya sedang dinegosiasikan,” ungkapnya.

Sebelumnya, berdasarkan surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1706/32/DJB/2019 tanggal 8 Oktober 2019 yang menegaskan bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah menunjuk Inalum sebagai perwakilannya dalam mengambil alih 20% saham Vale Indonesia untuk memenuhi kewajiban divestasinya.

Pada 11 Oktober 2019, PT Vale Indonesia Tbk., Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining bersama dengan PT Inalum telah menandatangani perjanjian pendahuluan sehubungan dengan kewajiban divestasi saham INCO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini