Pemkot Bandung Sasar Warga Non JKN Lewat UHC

Bisnis.com,13 Nov 2019, 12:50 WIB
Penulis: Dea Andriyawan
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung terus mengoptimalkan layanan kesehatan melalui program Universal Health Coverage (UHC) agar warga Kota Bandung seluruhnya tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Program ini menyasar warga yang belum memiliki kepesertaan jaminan kesehatan baik swasta maupun BPJS.

Saat ini, dari sekitar 2,5 juta warga Kota Bandung, terdata 98,86% sudah menjadi peserta JKN. Jumlah tersebut bisa diakselerasi lewat program UHC.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, UHC merupakan program untuk melindungi masyarakat tidak mampu berobat ke rumah sakit. Sejak pertama kali bergulir pada akhir 2017 silam, kini UHC terus konsisten membantu masyarakat Kota Bandung.

“UHC itu kepesertaan JKN diperuntukan bagi masyarakat di Kota Bandung yang belum menjadi anggota JKN atau BPJS. Mereka masuk ke dalam menjadi anggota UHC,” ucap Rita, Rabu (13/11).

“Syaratnya harus ada KTP dan KK Kota Bandung. Kalau dia sakit dan tidak punya biaya pengobatan, bisa dimasukan ke dalam UHC nanti di-cover. Tetapi hanya untuk kelas 3,” jelasnya.

Selain UHC, Pemkot Bandung juga tetap siaga memberikan pelayanan kesehatan melalui program Layad Rawat. Program ini terus ditingkatkan kualitasnya karena dinilai cukup efektif mampu menjangkau masyarakat lebih luas dan mendekatkan pelayanan.

Oleh karenanya, Rita mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk memanfaatkan Layad Rawat yang bisa diakses melalui cal centre 119 atau melalui aplikasi digital. Terlebih bagi warga yang lokasinya memiliki keterbatasan akses ataupun dalam situasi gawat darurat.

“Kami melihat Layad Rawat ini sangat dibutuhkan warga Kota Bandung, terutama lansia yang memang keterbatasan untuk mengakses kesehatan,” jelasnya.

Lebih lanjut Rita mengungkapkan, Dinkes Kota Bandung memiliki banyak program kesehatan seperti Bandung Emergency Application System (BEAS), Bandung Emergency Tourism System (BETS), Bandung Medical Bike (BMBI), Ojek Makanan Balita (Omaba), Bekal Anak Sekolah Bergizi Enak Dan Murah (Beas Beureum).

Sedangkan program Kendaraan Konseling Silih Asih Juara (Kekasih Juara) bisa menjadi alternatif warga untuk berkonsultasi masalah kesehatan. Selain kesehatan fisik, Kekasih Juara juga turut memfasilitasi konsultasi masalah psikologis.

Layanan Kekasih Juara ini sudah siaga di Taman Dewi Sartika dan Taman Cikapayang sejak pukul07.00 WIB sampai selesai. Setidaknya, paling lambat dalam dua minggu sekali secara bergiliran Kekasih Juara siap melayani masyarakat di dua tempat tersebut

“Ini adalah wadah konsultasi bagi warga. Masalah apa pun tidak hanya kesehatan, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), rumah tangga, sekolah bisa berkonsultasi di sana," katanya.

"Kami siapkan satu tim dari berbagai ahli contohnya ada dokter jiwa, dokter umum, ahli gizi, psikolog. termasuk petugas keagamaan, kader terlatih untuk konsultasi berhenti merokok,” imbuh Rita. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini