Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan kredit sektor pertambangan mulai menunjukkan perlambatan pada kuartal ketiga tahun ini. Turunnya harga komoditas tambang, hingga isu kelestarian lingkungan disinyalir menjadi penyebab makin beratnya sektor ini meningkatkan penyerapan kreditnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, kredit sektor pertambangan hanya tumbuh 5,05% (year-on-year/yoy) pada Agustus 2019. Padahal, sektor ini cukup agresif membukukan pertumbuhan kredit sekitar 25% sepanjang tahun berjalan 2019.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyampaikan kredit pertambangan masih memiliki peluang untuk tumbuh positif.