Neraca Dagang Oktober Surplus Tipis US$160 Juta

Bisnis.com,15 Nov 2019, 10:16 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa neraca perdagangan pada Oktober 2019, surplus tipis sebesar US$160 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto menyatakan surplus neraca dagang ini terpantau agak flat dibandingkan 2018. Alhasil, secara kumulatif dari Januari-Oktober 2019, neraca dagang menurun defisitnya menjadi US$1,79 miliar.

Secara lebih rinci, total ekspor pada Oktober 2019 adalah US$14,93 miliar. Dia menyatakan kalau dibandingkan dengan September 2019 (mtm), kenaikan nilai ekspor tercatat 5,92%. Adapun penyebabnya adalah meningkatnya ekspor migas 11,58%, dan ekspor non migas naik 5,56%.

Adapun untuk nilai impor tercatat US$14,77 miliar, naik 3,57% (mtm). Namun jika dibandingkan secara year-on-year (yoy), impor Indonesia tetap terkontraksi 16,39%.

Kecuk memerinci, dari sisi impor barang konsumsi tercatat nilainya sebesar US$1,44 miliar, dengan perubahan sebesar 2,02% (mtm) dan turun sebesar -4,44% (yoy).

Adapun barang bahan baku dan penolong pada Oktober tercatat sebesar US$10,89 miliar, dengan kenaikan 6,17% (mtm), atau turun -18,76% (yoy). Beberapa jenis komoditas bahan baku yang naik adalah soya bean, dan beberapa jenis besi dan baja.

Untuk barang modal juga mengalami penurunan dalam -5,87% (mtm), dan -11,35% (yoy). Kecuk memerinci, penurunan terbesar impor non migas ada di golongan barang mesin dan pesawat, disusul bahan kimia organic, bijih kerak dan abu logam, lalu garan, belerang, dan kapur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini