Bertemu Powell, Trump Protes Suku Bunga Tinggi The Fed

Bisnis.com,19 Nov 2019, 12:36 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Presiden AS Donald Trump (kiri) bersama Jerome Powell, Gubernur The Fed./Reuters-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump mengeluhkan suku bunga AS yang dia anggap terlalu tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya dalam pertemuan dengan Gubernur The Fed Jerome Powell.

Powell bertemu dengan Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di Gedung Putih pada Senin (18/11/2019), waktu setempat, atas permintaan presiden untuk membahas ekonomi.

Ini adalah pertemuan tatap muka kedua tahun ini antara Trump dan Powell di tengah kritik tanpa henti presiden terhadap bank sentral AS.

Menurut pernyataan dari The Fed, dilansir melalui Bloomberg, Powell memberikan komentar yang konsisten dengan pernyataannya pada audiensi kongres pekan lalu.

Dalam upayanya untuk memenangkan pemilu tahun depan, Trump memfokuskan kampanyenya pada perkembangan ekonomi nasional dan menjadi lebih lantang dengan kritiknya.

Serangan-serangan Trump terhadap regulator termasuk menyamakan Powell dengan Presiden China Xi Jinping sebagai musuh AS.

Pernyataan kritis tersebut mematahkan tradisi Gedung Putih selama puluhan tahun untuk menghindari komentar publik tentang kebijakan moneter demi menghormati independensi bank sentral.

"Powell tidak membahas ekspektasinya untuk kebijakan moneter, kecuali untuk menekankan bahwa kebijakan akan bergantung sepenuhnya pada data pendukung prospek ekonomi," kata The Fed, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (19/11/2019).

Trump mengunggah cuitan dan mengatakan bahwa pertemuan ini berjalan dengan baik.

Ketiganya membahas berbagai masalah termasuk suku bunga, suku bunga negatif, inflasi rendah, pelonggaran, kekuatan dolar serta pengaruhnya terhadap manufaktur, perdagangan dengan China, Uni Eropa dan lainnya.

Greenback turun ke sesi terendah di tengah kenaikan euro setelah berita mengenai bahwa suku bunga negatif menjadi topik pembicaraan mereka.

Powell pekan lalu menyebut ekonomi AS sebagai pemain top dan menyuarakan keyakinan yang kuat bahwa ekspansi akan tetap di jalurnya.

Dia dan pejabat Fed lainnya secara konsisten mengatakan bahwa suku bunga negatif gaya Eropa atau Jepang tidak akan sesuai di AS.

Pernyataan tersebut memperkuat perkiraan bahwa pejabat The Fed merasa telah melakukan cukup banyak upaya untuk menjaga ekonomi pada jalurnya pasca-tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dan kebijakan moneter untuk saat ini akan terus ditahan selama prospek tetap menguntungkan.

Dengan kurang dari 1 tahun hingga pemilu 2020, ekonomi terbesar di dunia ini secara umum telah bertahan sepanjang tahun ini berkat konsumsi yang kuat.

Produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan 1,9% pada kuartal ketiga, meskipun itu turun dari 2% pada kuartal kedua dan 3,1% pada kuartal pertama 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini