Startup Menjamur, Pasar Tenaga Kerja Indonesia 2020 Diyakini Makin Bergairah

Bisnis.com,21 Nov 2019, 17:04 WIB
Penulis: Rezha Hadyan
Sejumlah pencari kerja mengamati pengumuman lowongan kerja saat kegiatan bursa kerja di kawasan Lumintang, Denpasar, Bali, Selasa (9/7/2019). Bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan yang menyediakan sekitar 1.000 lowongan pekerjaan tersebut diselenggarakan untuk menekan angka pengangguran./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar tenaga kerja di Indonesia untuk jenjang pekerja profesional menengah hingga tinggi diprediksi lebih bergairah pada 2020, seiring dengan makin stabilnya kondisi perpolitikan dalam negeri pascapemilihan presiden tahun ini.

Berdasarkan laporan Salary Survey 2020 yang dilansir Robert Walters Indonesia, kestabilan politik Indonesia mendorong masuknya berbagai investasi asing yang akhirnya melahirkan banyak perusahaan baru, termasuk perusahaan rintisan (startup) di berbasis teknologi digital.

Country Manager Robert Walters Indonesia Eric Mary mengatakan lahirnya perusahaan-perusahaan baru tersebut menciptakan permintaan tinggi akan talenta yang memahami seluk beluk ekonomi digital sekaligus kemampuan manajerial yang mumpuni.

“Di Indonesia hal ini yang terus terjadi dan akan menjadi faktor utama dalam penentuan strategi perekrutan. Permintaan akan profesional yang menguasai teknologi, manajer dengan keterampilan hybrid dan glocal professional atau profesional dengan pola pikir global yang mampu beradaptasi dengan budaya atau nilai-nilai lokal akan terus naik,” katanya, Kamis (21/11/2019).

Eric menjelaskan tingginya permintaan akan talenta seperti yang disebutkan diatas membuat pekerja profesional menengah hingga tinggi di Indonesia berkesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji mulai dari 15% hingga 30% tergantung pada kemampuan yang dimiliki dan senioritas apabila mereka berpindah pekerjaan atau dipromosikan.

Hal tersebut membuat pekerja yang sama dengan kinerja baik dan tetap bertahan pada jabatan saat ini akan mengharapkan kenaikan rata-rata 8% dan sebagian besar diantaranya juga mengharapkan bonus lebih dari 15% dari gaji tahunan mereka.

Survei Robert Walters yang melibatkan lebih dari 800 responden dari ratusan perusahaan papan atas di Indonesia ini mengungkapkan jenjang karier yang jelas menjadi alasan utama dalam berpindah pekerjaan di sebagian besar sektor seperti akuntansi & keuangan, perbankan & layanan keuangan, sumber daya manausia (SDM), hukum, penjualan & pemasaran, serta rantai pasokan & manufaktur.

Sementara itu, di sektor teknologi, kompensasi dan tunjangan yang lebih baik menjadi faktor utama untuk berpindah pekerjaan. Adapun, budaya dan lingkungan kerja yang baik menjadi salah satu kepuasan kerja bagi pekerja profesional tingkat menengah hingga atas di semua sektor.

Selengkapnya, hasil Salary Survey 2020 ini meliputi berbagai temuan.

Pertama, perputaran karyawan yang tinggi terungkap pada sektor teknologi, dimana terdapat 31% profesional di suatu posisi tertentu yang bertahan dalam waktu kurang dari 2 tahun, dengan rata-rata kandidat yang berpindah pekerjaan mengharapkan kenaikan gaji 20%—30%.

Kompensasi dan tunjangan yang lebih baik menjadi salah satu dari 4 motivator teratas untuk berpindah pekerjaan dilihat dari 27% profesional yang telah disurvei. Pembelajaran mesin, mahadata, dan kecerdasan buatan diidentifikasi sebagai 3 keterampilan teratas yang dibutuhkan oleh perusahaan di Indonesia.

Kedua, di sektor penjualan & pemasaran, terdapat 28% profesional di suatu posisi tertentu yang bertahan dalam waktu kurang dari 2 tahun, dengan kandidat yang berpindah pekerjaan mengharapkan kenaikan gaji rata-rata dari 20%—30%, sementara perusahaan mencari profesional khususnya dengan keterampilan di bidang dagang-el, data konsumer, dan pemasaran perdagangan.

Ketiga, di sektor akuntansi & keuangan, terdapat 17% profesional di suatu posisi tertentu yang bertahan dalam waktu kurang dari 2 tahun. Kandidat yang berpindah kerja mengharapkan kenaikan gaji rata-rata 25%—30%. Analisis strategis, ketajaman bisnis dan pemahaman tentang pasar modal adalah tiga keahlian utama yang sangat dibutuhkan di sektor ini oleh para perusahaan.

Keempat, di sektor perbankan & layanan keuangan, faktor utama untuk berpindah ke pekerjaan baru bagi 33% profesional yang disurvei adalah untuk mendapatkan kompensasi dan tunjangan yang lebih baik. Terdapat 26% dari profesional perbankan & jasa keuangan yang bertahan dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Kelima, di sektor SDM, terdapat 25% profesional yang bertahan dalam waktu kurang dari 2 tahun. Profesional yang berpindah pekerjaan mengharapkan kenaikan gaji rata-rata 20%—30%. Kompensasi dan tunjangan yang lebih baik masih menjadi salah satu dari 4 faktor utama untuk berpindah pekerjaan bagi 37% profesional di antaranya.

Keenam, jenjang karir masih menjadi motivasi utama untuk berpindah pekerjaan bagi 40% profesional di sektor hukum. Sementara itu, 27% dari mereka ingin memiliki kesempatan untuk bekerja di luar negeri untuk mendukung karir mereka.

Ketujuh, terdapat 22% dari para profesional di sektor rantai pasokan, pengadaan dan manufaktur yang bertahan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun. Peningkatan gaji pada sektor ini rata-rata mencapai 15%—25%.

Sementara itu, dua faktor utama bagi profesional di sektor ini dalam berpindah pekerjaan, di antaranya adalah 30% mengharapkan kompensasi dan tunjangan yang lebih baik, dan 27% dari mereka menginginkan jenjang karier yang lebih baik.

Menurut Eric, tren yang akan terjadi pada tahun-tahun selanjutnya adalah perusahaan akan mengadopsi perspektif yang lebih luas mengenai calon kandidat, seperti: merekrut kandidat dengan berorientasi pada potensinya dan merangkul kandidat yang memiliki keterampilan yang transferable, daripada hanya berfokus pada kandidat yang memiliki pengalaman pada industri terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wike Dita Herlinda
Terkini