Bahlil Optimistis Prospek Hubungan Dagang dengan Amerika Serikat

Bisnis.com,21 Nov 2019, 12:41 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019)/ANTARA FOTO-Puspa Perwitasari/

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan optimismenya akan pertumbuhan investasi di Indonesia pada Business Forum on Trade, Tourism, and Investment in Indonesia di New York, Amerika Serikat.

Bahlil mengatakan, saat ini sekitar Rp700 triliun investasi, baik PMA maupun PMDN, sudah siap dieksekusi. Selain itu, rencana investasi senilai hampir Rp1.000 triliun juga telah siap masuk ke Indonesia.

"Untuk mempercepat realisasi investasi, Presiden Joko Widodo meminta kepada saya dan jajaran BKPM untuk mengurus semua perizinan kementerian dan lembaga, termasuk insentif pajak," katanya dikutip dari keterangan pers yang didapat pada Kamis (21/11/2019).

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan di tengah perang dagang antara AS dengan China, Indonesia dapat menjadi alternatif sumber produk dan tujuan investasi bagi AS. Indonesia menargetkan peningkatan total perdagangan dengan AS sebesar dua kali lipat dalam 5 tahun.

Untuk itu, di bawah koordinasi KBRI Washington DC, Indonesia telah mengidentifikasi sejumlah produk utama untuk ditingkatkan perdagangannya dalam waktu dekat. Produk-produk tersebut mencakup tekstil, produk karet, alas kaki, mesin elektronik, dan furnitur.

Sementara itu, beberapa produk potensial seperti produk kimia, mainan anak, dan kertas, serta produk strategis seperti mesin, produk plastik, dan suku cadang kendaraan membutuhkan investasi untuk ditingkatkan daya saing dan produksinya.

Selain itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menambahkan AS dan Indonesia merupakan dua mitra dagang yang komplementer. Nilai total perdagangan antara kedua negara pada tahun lalu mencapai US$29 miliar tahun lalu.

Selain itu, Jerry juga menambahkan kebijakan perdagangan yang mencakup peningkatan ekspor melalui integrasi ke dalam rantai nilai global, penyederhanaan prosedur, efisiensi logistik, serta diplomasi ekonomi dan pengembangan pasar akan dilakukan oleh pemerintah.

Indonesia dan AS membukukan peningkatan nilai perdagangan dalam 3 tahun terakhir, dari US$25,2 miliar pada 2016 menjadi US$29 miliar pada 2018. Dalam 5 tahun terakhir, AS juga tercatat sebagai sumber investasi asing terbesar kedelapan di Indonesia dengan nilai realisasi investasi US$6,6 miliar, yang belum termasuk nilai investasi pada sektor hulu migas dan keuangan.

Kegiatan Business Forum on Trade Tourism, and Investment di Hotel Intercontinental Times Square, New York, Amerika Serikat ini dibuka oleh Konsul Jenderal RI DR. Arifi Saiman yang menekankan pada tindak lanjut kegiatan berupa pengiriman misi investasi AS ke Indonesia tahun mendatang. Forum yang merupakan kerja sama KJRI New York dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York, Bank Indonesia New York, BRI New York Agency, BNI New York Agency, Bank Mandiri Cayman Islands dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, serta didukung oleh American Indonesian Chamber of Commerce ini menghadirkan lebih dari 150 investor dan pebisnis AS yang tertarik untuk melakukan bisnis di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini